![]() |
Kantor PT JPP Saat Dipalang |
SAPA (TIMIKA)–Sekitar 20 0rang mama-mama Papua melakukan aksi pemalangan terhadap kantor Sub
Konraktor PT. Jasa Prima Papua (PT.JPP) dengan menggunakan
kayu dan batu. Mereka mempertanyakan kapan mereka akan dipekerjakan sebagai
karyawan Pangan Sari Utama (PSU). Pemalangan itu dilakukan di Kantor
Sub Kontraktor PT JPP di kawasan Jalan
Cendrawasih SP 3.
“Kami datang mempertanyakan
hasil lamaran kami. Kami sudah masukkan lamaran tapi sampai saat ini kami belum
dipanggil kerja,” kata mama
Yatipai dalam penyampaiannya kepada Rudi Cool yang merupakan HRD PT PSU di
lokasi pemalangan Jalan
Cendrawasih, Senin (16/10).
Mama
Yatipai yang merupakan perwakilan dari mama-mama Papua yang melakukan aksi demo
mengatakan, dirinya dan mama-mama Papua yang lain telah memasukan lamaran kerja
di PT JPP melalui salah satu staf HRD PT PSU Barnabas Alom pada bulan kemarin.
Namun hingga saat ini belum juga dipanggil untuk mengikuti beberapa tes untuk
masuk kerja.
Dia menuturkan,
pada saat memasukkan lamaran ke PT JPP, sejumlah mama-mama Papua telah
memberikan sejumlah uang kepada salah seorang
HRD PR PSU dengan harapan bisa bekerja di PT PSU. Namun hingga saat ini tak
kunjung dipanggil. Sedangkan warga yang melakukan aksi demo pemalangan kantor
Mine Office sudah ada yang dipekerjakan. “Jadi masyarakat
yang di Tembagapura ada yang sudah kerja, sedangkan kita belum,” tuturnya.
Menanggapi hal
itu, perwakilan dari HRD PT.PSU Rudi Cool yang mengetahui aksi
pemalangan tersebut tiba di lokasi pemalangan dan bertemu dengan mama-mama
Papua untuk menanyakan penyebab jalan masuk kantor PT JPP dipalang. Dia menyampaikan, nanti hari Rabu dan Kamis Barnabas Alom yang
merupakan Staf HRD PT PSU akan mendatangi kantor PT JPP untuk memberi jawaban kepada
mama-mama.
“Kami pertanyakan kenapa sampai ada pemalangan, sedangkan besok pak
Barnabas akan kesini,” kata Rudi Cool dalam penyampaiannya kepada mama-mama
Papua itu di tmpat kejadian perkara.
Dia menyampaikan
pula bahwa manajemen PT PSU dalam merekrut karyawan tidak memungut
biaya. Maka, resikonya oknum karyawan PT. PSU yang
meminta bayaran dari mama-mama Papua saat melamar akan diproses. Maka,
mama-mama diharapkan untuk
kembali ke kantor ini pada hari Rabu dan Kamis.
“Kami dari
PT.PSU tidak memungut biaya untuk menerima tenaga kerja, saya akan proses oknum
bapak yang memungut
bayaran untuk diterima kerja. Saya
mohon agar segera dibuka dan hari rabu dan kamis mama-mama kembali ke kantor
ini,” harapnya. (Tim Redaksi)
0 komentar:
Post a Comment