![]() |
Lahan persawahan di Kampung Limau Asri, SP 5.(Foto-Salma) |
SAPA (TIMIKA) – Kepala Dinas
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Mimika, Yohana Paliling, mengatakan bahwa
luas lahan pertanian sawah di Kabupaten Mimika mengalami penurunan. Di mana,
pada tahun 2016 lahan persawahan seluas 900 hektar dan menurun menjadi 600
hektar pada tahun 2017. Kini, tahun 2018, turun lagi menjadi 543 hektar. Hal ini
di akibatkan adanya alih fungsi lahan dan berpengaruh pada produksi.
“Banyak lahan sawah di daerah ini beralih fungsi menjadi lahan pemukiman
warga. Karena akses jalan sekarang sudah bagus, sehingga dijadikan warga untuk
membangun rumah. Ada juga karena banyak lahan sawah yang sudah tidak di olah,
sehingga dijadikan tempat untuk berkebun dan hal lainnya,” ujarnya Yohana saat ditemui
Salam
Papua di lahan persawahan
Kampung Limau Asri (SP 5), Distrik Iwaka, Kamis (6/9).
Ia menyebutkan, 543 hektar
tersebut diantaranya lahan persawahan yang berada di Distrik Iwaka, Distrik
Kuala Kencana dan Distrik Mimika Timur.
“Paling luas di Distrik
Iwaka ini, kemudian di SP 7 Kuala Kencana. Ada dua hamparan juga di Distrik
Mimika Timur. Kita berharap semua lahan tersebut bisa tertanam padi,” ujarnya.
Kendati demikian, Yohana
merasa pesimis lantaran saat ini memasuki triwulan ketiga luas lahan yang
tertanam padi baru seluas 100 hektar.
Persoalan berikutnya
adalah dukungan infrastruktur pertanian seperti bendungan, irigasi, saluran
pertanian primer sampai tersier yang masih sangat minim. Kerusakan saluran
irigasi di berbagai wilayah kurang mendapat perhatian pemerintah, baik pusat
maupun daerah.
“Tentu mengandalkan
sumber air. Selain dari air hujan, kita sudah menyiapkan bak air yang kemudian
akan disalurkan ke sawah-sawah,” ujarnya sembari berharap adanya perhatian
pembangunan saluran air di berbagai wilayah. (Salma)
0 komentar:
Post a Comment