![]() |
Ketua DPRD Kabupaten Pegunungan Bintang Petrus Tekege.(Foto-Ant) |
SAPA (JAYAPURA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Pegunungan Bintang (Pegubin) mengharapkan putusan Menteri Dalam Negeri terkait
konflik sosial di wilayah itu dapat disampaikan secara terbuka di hadapan
masyarakat.
Ketua DPRD Kabupaten Pegunungan Bintang Petrus Tekege, di Jayapura, Rabu (10/10), mengatakan mekanisme dewan sudah berjalan selama kurang lebih enam bulan, karena itu tahapan yang paling terakhir untuk menyampaikan pendapat adalah Mendagri.
"Hasil dari Mahkamah Agung (MA) itu selanjutnya DPR akan melakukan rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD, lalu kami menyampaikan risalah kepada Mendagri," katanya usai mengikuti rapat koordinasi bersama Kemendagri, forkopimda provinsi, dan muspida Kabupaten Pegubin terkait konflik sosial yang terjadi di Oksibil.
Dia menjelaskan dalam forum rapat tersebut, pihaknya telah menyampaikan bahwa apapun putusan dari Mendagri, maka harus disampaikan secara tertulis dan secara lisan di hadapan masyarakat Pegunungan Bintang.
"Terkait rekonsiliasi antara kedua belah pihak yang terlibat konflik, sebagaimana yang diusulkan Mendagri dan juga gubernur, hal itu harus tetap dijalankan demi kedamaian masyarakat Pegunungan Bintang," ujarnya.
Dia menambahkan konflik ini terjadi akibat pro dan kontra terhadap bupati, sehingga rekonsiliasi silakan jalan, tim yang dibentuk juga silakan jalan.
"Dan kami di dewan juga jalan sampai pada
akhirnya ada keputusan dari Mendagri lalu disampaikan langsung ke masyarakat
yang terlibat pro dan kontra," katanya.
Sebelumnya, terjadi pertikaian antarkedua kelompok terkait aksi mosi tidak percaya kepada Bupati Pegunungan Bintang yang dilakukan DPRD setempat hingga menyebabkan massa pendukung saling serang.
Sebelumnya, terjadi pertikaian antarkedua kelompok terkait aksi mosi tidak percaya kepada Bupati Pegunungan Bintang yang dilakukan DPRD setempat hingga menyebabkan massa pendukung saling serang.
Pertikaian yang terjadi Selasa (2/10) menyebabkan
puluhan rumah terbakar, satu meninggal dan tercatat tujuh orang terluka
termasuk dua anggota polri, salah satunya anggota brimob Polda Papua, yakni
Brigpol Dolfinus Donggori yang terkena panah di bagian mata. (Ant)
0 komentar:
Post a Comment