Kepala Kemenag Mimika Utler Adrianus. (Foto-Antara) |
SAPA
(TIMIKA) - Jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Mimika, Papua, mengimbau warga setempat agar tidak terprovokasi berbagai isu
menghadapi tanggal 1 Desember yang diperingati sebagai HUT Organisasi Papua
Merdeka/OPM.
"Jangan terpengaruh dengan isu-isu
provokatif. Mari sama-sama menjaga situasi yang kondusif. Mari juga kita semua
menjaga Papua sebagai zona damai," kata Kepala Kemenag Mimika Utler
Adrianus di Timika, Selasa.
Kemenag Mimika berpandangan bahwa bulan
Desember merupakan waktu yang sangat baik bagi umat Kristiani setempat untuk
melakukan refleksi total terhadap perjalanan kehidupan mereka sebelum memasuki
lingkaran Natal dan Tahun Baru.
"Bulan Desember itu selalu dirayakan sebagai
masa penantian bagi umat kristiani, itu merupakan masa refleksi bagi umat
kristen agar siap secara lahir dan bathin menyambut kehadiran juru selamat
dunia saat perayaan Natal. Karena itu sangat tidak dibenarkan jika saat masa
penantian itu terjadi aksi kekerasan dan perilaku-perilaku yang tidak
elok," tutur Utler.
Pihak Kemenag Mimika meminta Pemkab setempat
bersama aparat keamanan menjaga suasana damai menjelang Hari Raya Natal dengan
tidak memperbolehkan penjualan aneka minuman beralkohol yang memicu terjadinya
serangkaian tindak kekerasan dan tindak pidana lainnya.
"Kami sangat mengharapkan Kapolres Mimika
yang baru (AKBP I Gusti Gede Era Adhinata) agar tegas memberantas penjualan
minuman beralkohol di Timika. Kami sangat mendukung langkah-langkah kepolisian
dalam memberantas peredaran minuman beralkohol yang mengakibatkan terjadi
banyak aksi kekerasan dan lainnya," ujar Utler.
Terkait pemberantasan minuman beralkohol di
Mimika, pada Sabtu (16/11) jajaran Polsek Mimika Timur menggerebek sejumlah lokasi
produksi minuman lokal atau sopi di kawasan hutan Sungai Wania dan Sungai
Kauga, Mimika Timur.
Penggerebekan lokasi pembuatan sopi tersebut
dipimpin langsung oleh Kapolsek Mimika Timur.
Polisi harus menggunakan perahu motor untuk mendatangi lokasi produksi
sopi tersebut lantaran lokasinya berada di tengah hutan belantara. Lokasi
pertama yang didatangi yaitu di belakang kuburan Kampung Kaugapu.
Di lokasi itu ditemukan satu tempat produksi
sopi, juga ditemukan tungku untuk memasak sopi, sebuah drum berisi bahan baku
yang sudah dicampur dengan air, fermipan dan gula pasir.
Tim Polsek Mimika Timur kemudian bergeser ke
titik kedua berjarak sekitar 500 meter dari lokasi pertama dan menemukan tungku
masak sopi beserta dua drum bahan baku sopi.
Selanjutnya Tim Polsek Mimika Timur bergeser
lagi ke Sungai Kauga dan menemukan lima lokasi pembuatan sopi. Semua barang
bukti yang ditemukan langsung dimusnahkan di lokasi itu juga dengan cara
dibakar. (Antara)
0 komentar:
Post a Comment