![]() |
Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat, Arnoldus Tiniap.(Foto-Antara) |
SAPA
(MANOKWARI) - Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19
Provinsi Papua Barat mencatat penambahan10 kasus baru sehingga data terkini
konfirmasi positif di daerah tersebut menjadi 265 orang.
"Hari ini masih ada tambahan sembilan
kasus baru di Kota Sorong dan satu di Kabupaten Teluk Wondama. Jumlah
keseluruhan kasus positif COVID-19 di Papua Barat saat ini menjadi 265,"
kata juru bicara pemerintah Provinsi Papua Barat, Arnoldus Tiniap di Manokwari,
Senin.
Selain kasus positif, pihaknya pun bersyukur
hari ini juga terdapat penambahan pasien positif yang sembuh sebanyak tujuh
orang dari Kota Sorong. Total pasien sembuh di provinsi itu saat ini sebanyak
184 orang.
"Angka pasien sembuh di Papua Barat terus
meningkat, kini sudah 69,4 persen. Untuk yang meninggal tidak ada tambahan,
masih empat dari Kota Sorong," kata Tiniap lagi.
Arnoldus mengapresiasi kinerja gugus tugas di
sejumlah daerah. Penambahan baik konfirmasi positif maupun pasien sembuh
menunjukan gugus tugas di daerah agresif dalam melakukan pelacakan dan
penanganan pasien.
Menuju fase normal baru, ia pun mengajak
masyarakat mulai membiasakan diri dengan pola hidup baru yakni menerapkan
protokol kesehatan pada setiap aktivitas di luar rumah.
"Papua Barat saat ini masih berada pada
masa tanggap darurat. Sebelum semua aktivitas benar-benar dibuka seperti biasa
kita harus mulai terbiasa menerapkan protokol kesehatan," kata dia lagi.
Perpanjangan masa tanggap darurat COVID-19 di
daerah ini, lanjut Tiniap, berlangsung hingga 14 Juli 2020. Saat ini Papua
Barat berada pada tahap prakondisi menuju normal baru.
"Kita sedang melakukan pemetaan dan
kajian epidemiologi di setiap daerah. New normal tidak serta merta dilakukan,
ada kriteria yang harus kita penuhi baik dari WHO (badan kesehatan dunia)
maupun gugus tugas nasional," katanya lagi.
Arnoldus menjelaskan bahwa status epidemi di
13 kabupaten dan kota di Papua Barat berbeda antara satu dengan yang lain.
Normal baru tidak dilakukan secara serentak dan tergantung setuasi dan
kebijakan daerah.
"Di Papua Barat ada sembilan daerah
dengan status zona merah, tiga zona kuning dan satu zona hijau. Sembilan daerah
zona merah ini situasinya pun berbeda, ada yang sudah 100 persen pasiennya
sembuh ada juga yang masih terjadi penambahan kasus positif. Untuk itu, kajian
epidemiologi sangat dibutuhkan," ujarnya menjelaskan.
Gugus tugas provinsi pun berencana melakukan
tes cepat COVID-19 di daerah yang berzona kuning dan hijau yakni Pegunungan
Arfak, Tambrauw, Sorong Selatan dan Maybrat. Itu dilakukan untuk memastikan
penyebaran COVID-19 di daerah-daerah tersebut. (Antara)
0 komentar:
Posting Komentar