Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika Jenny O Usmani.(Foto-Antara) |
SAPA
(TIMIKA) - Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan
Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, menegaskan sekolah-sekolah di wilayah itu
belum bisa menggelar sistem pembelajaran dengan model tatap muka di kelas
lantaran hingga kini Mimika masih dilanda wabah pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan
Mimika Jenny O Usmani di Timika, Selasa mengatakan hingga memasuki tahun ajaran
baru 2020/2021 ini sekolah-sekolah di Mimika masih menerapkan metode pembelajaran
jarak jauh dari rumah sebagaimana kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI semata-mata untuk melindungi komunitas sekolah dari paparan
COVID-19.
"Kebijakan Kemendikbud bertujuan untuk
memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
pendidikan, keluarga dan masyarakat. Pembelajaran tatap muka akan dilakukan
jika sudah mendapat izin dari Bupati Mimika. Selain itu jika satuan pendidikan
telah memenuhi persyaratan protokol kesehatan dan telah siap untuk melakukan
pembelajaran tatap muka, serta orang tua atau wali murid menyetujui
putra-putrinya melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan,”
katanya.
Sehubungan dengan itu, Jenny meminta warga
sekolah, baik guru maupun siswa, agar tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan
dengan wajib mengikuti Instruksi Bupati Mimika dan protokol kesehatan selama
masa pandemi COVID-19.
Ia menyebut saat ini terdapat 54.596 pelajar
di Mimika mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model belajar jarak jauh dari
rumah berbasis layanan informasi melalui aplikasi yang tersedia, seperti
google, whatsapp, video streaming dan lainnya.
Puluhan ribu pelajar yang mengikuti kegiatan
pembelajaran jarak jauh dari rumah itu mencakup sebanyak 50.805 siswa yang
mengikuti pendidikan formal, mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA/SMK dan
sisanya sebanyak 3.791 peserta didik yang mengikuti pendidikan nonformal,
seperti Kejar Paket A, B dan C.
Dalam kondisi seperti itu, Jenny meminta para
guru berperan aktif mengembangkan potensi dasar kemampuan dan pengetahuan siswa
melalui sistem pembelajaran jarak jauh ataupun melakukan kunjungan ke rumah
siswa.
Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika
telah mengidentifikasi ada tiga model pembelajaran yang diterapkan di
masing-masing satuan pendidikan selama masa pandemi COVID-19.
Untuk tingkat TK-PAUD terdapat 104 sekolah,
terdiri atas 17 sekolah negeri dan 87 sekolah swasta dengan jumlah peserta
didik sebanyak 5.629 orang.
Sekolah yang menggelar pembelajaran dengan
sistem daring sebanyak 56 unit, di luar jaringan atau luring sebanyak 22 dan
sekolah yang melakukan kunjungan ke rumah siswa sebanyak 26. Selanjutnya untuk pendidikan kesetaraan
terdapat 22 pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) yang menggelar pendidikan
nonformal. Total peserta didik sebanyak 3.791 orang, 12 PKBM menggelar
pembelajaran dengan metode daring, sementara sisanya 10 PKBM menggelar
pembelajaran dengan sistem guru mengunjungi rumah siswa.
Berikutnya untuk jenjang SD terdapat 136
sekolah, terdiri atas 61 sekolah negeri dan 72 sekolah swasta serta tiga
sekolah madrasah dengan total peserta didik sebanyak 34.932 orang.
Dari jumlah itu, terdapat 10.477 siswa atau 30
persen mengikuti pembelajaran dengan model google class room, 7.513 siswa atau
21,5 persen mengikuti pembelajaran melalui media whatsapp dan sisanya sebanyak
16.942 siswa atau 48,5 persen mendapat kunjungan dari guru.
Adapun untuk tingkat SMP, terdapat 56 sekolah
di Mimika terdiri atas 29 negeri dan 28 swasta ditambah satu sekolah madrasah.
Jumlah peserta didik yang duduk di bangku SMP
di Mimika sebanyak 10.244 siswa. Siswa SMP di Mimika yang mengikuti model
pembelajaran google class room sebanyak 2.353 orang atau 23 persen, whatsapp
sebanyak 4.270 siswa atau 41,07 persen dan mendapat kunjungan dari guru
sebanyak 3.621 siswa atau 35,03 persen. (Antara)
0 komentar:
Posting Komentar