![]() |
Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyerahkan cenderamata kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada kunjungan kerja di Manokwari, Selasa (7/6/2020). (Foto-Antara) |
SAPA
(AMOKWARI) - Gubernur Dominggus Mandacan menyatakan
Provinsi Papua Barat masih membutuhkan sejumlah dokter spesialis untuk
penanganan pasien yang terjangkit virus corona jenis baru (COVID-19).
"Paling tidak tujuh dokter spesialis yang
kita butuhkan, di antaranya spesialis paru, anestasi, radiologi dan patologi.
Nanti akan kami tempatkan di rumah sakit provinsi dan daerah-daerah yang sangat
membutuhkan dukungan dokter spesialis," ucap Gubernur pada rapat koordinasi
penanganan COVID-19 di Manokwari, Selasa
Pada pertemuan bersama Menteri Koordintor
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Kepala BNPB Letjen
TNI Doni Monardobdan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Dominggus
menjelaskan Pemprov Papua Barat telah membuka penerimaan dokter spesialis sejak
April lalu, namun hingga saat ini belum ada yang mendaftar.
Ia menyebutkan, penerimaan dokter spesialis di
Papua Barat hingga saat ini masih dibuka. Pemprov bahkan sanggup membayar gaji bagi
mereka antara Rp 75 juta hingga Rp 80 juta perbulan perorang.
Selain honor, pemerintah daerah juga akan
menyiapkan tempat tinggal yang layak serta kendaraan operasional selama
menjalankan tugas di Papua Barat.
"Awalnya kita hanya siapkan gaji atau honor
sebesar Rp 50 juta dan fasilitas tempat tinggal juga kendaraan operasional.
Tidak ada yang minat, lalu kita koordinasi dengan Kejaksaan juga BPK dan
akhirnya honornya kita naikan menjadi Rp 75 juta sampai Rp 80 juta," ucap
Gubernur lagi.
Guna meningkatkan kemampuan dalam penanganan
COVID-19, pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota terus berusaha
melengkapi fasilitas dan tenaga kesehatan serta sarana pendukung lainya.
Di Papua Barat, lanjut Mandacan, saat ini
sudah ada 14 rumah sakit rujukan COVID-19. Kementerian Kesehatan pun telah
memberikan izin pengoperasian rumah sakit umum (RSU) provinsi di Manokwari.
"Untuk alat deteksi COVID-19, di RSU
provinsi sudah ada dua PCR (polymerase chain reaction) dan satu TCM (tes cepat
molekuler) yang kita operasikan. Di Bintuni PCR juga ada dua, Kabupaten Sorong
satu. Fakfak dan Teluk Wondama juga sudah mengoperasikan TCM," katanya.
Dalam waktu dekat, kata dia, rumah sakit umum
daerah (RSUD) Manokwari pun akan mengoperasikan PCR. Saat ini beberapa tenaga
kesehatan sedang menjalani pelatihan di laboratorium kesehatan Makassar,
Sulawesi Selatan.
Pada kesempatan itu, Gubernur berharap gugus
tugas nasional maupun Kementerian Kesehatan membantu Papua Barat memenuhi
kekurangan tenaga dokter tersebut. Dokter spesialis sangat dibutuhkan untuk
memperlancar penanganan COVID-19. (Antara)
0 komentar:
Posting Komentar