![]() |
Pertemuan Ketua Komisi B, Rizal Pata’dan, ST bersama warga dapil I (Foto: SAPA/Acik) |
SAPA (TIMIKA) –
Ketua Komisi B DPRD Mimika, Rizal Pata'dan,ST jaring banyak aspirasi dari
masyarakat daerah pemilihan (Dapil) I yang meliputi wilayah Kwamki , Timika
Jaya daj Koperapoka.
Pantaun Salam Papua, perwakilan warga Hasanuddin minta
agar jalan lorong masuk ke kompleks
pemukiman warga dibangun dengan aspal
atau di hotmix. Hal yang sama juga dikeluhkan warga jalan cendrawasih kompleks
Komodo.
Perwakilan warga dari Jalan Baru keluhkan terkait sampah yang berserakan, sehingga diharapkan
Pemkab bentuk tim khsusu untuk pengangkutan sampah serta memperbanyak
pembangunan TPS di wilayah Jalan Baru. Petugas
di kampung Ararau Distrik Mimika Barat Jauh keluhkan terkait
transportasi yang bisa mempercepat tempuh. Selain itu, saat ini tidak ada
petugas kesehatan yang melayani masyarakat,sehingga banyak masyarakat
hanya menjalani obat secara tradisional
ketika sakit.
Ada pula warga yang bukan
merupakan warga di dapil I mengeluhkan terkait kondisi di Pasar SP2
lantaran kondisi pasar tersebut seperti kubangan dan tidak ditata baik.
Sedangkan seorang Guru yang mengajar di Wilayah Kuala Kencana
keluhkan fasilitas transportasi yang bisa melayani para guru serta anak sekolah
ke wilayah Kuala Kencan. Sebab, selama ini lantaran tidak ada transportasi
khusus, maka banyak guru dan anak sekolah yang terpaksa menumpang truk
pengangkut material pasir.
Warga yang lain juga mempertanyakan kejelasan dari Tim Gugus
Tugas Penanganan Covid-19 terkait biaya pelaksanaan rapid test. Sebab, saat ini
warga bingung lantaran ada yang mengaku gratis, tapi ada juga yang mengaku
bayar.
Menanggapi hal itu, Rizal mengatakan bahwa setiap aspirasi
telah dicatat dan dipilah berdasarkan bidangnya. Selanjutnya akan disampaikan
ke dinas-dinas terkait seperti Dinas Pendidikan, Disperindag, PU, Dinkes dan
Perhubungan.
“ Ada sepuluh dinas yang menjadi mitra kami di DPR, tapi untuk
aspirasi yang berkaitan dengan bidang lainnya tetap saya catat da tetap jadi
bahan diskusi kami nantinya di DPR,” kata Rizal.
Namun, khusus untuk usulan pengaspalan jalan lorong, ia
meminta agar setia warga harus mendukung upaya pemerintah agar tidak menuntut
ganti rugi lahan dan yang lainnya agar bisa dikerjakan dengan lancar.
Untuk persoalan sampah menurut dia, menjadi catatan penting
dan harus didukung oleh kesadaran masyarakat. Dalam hal ini, jika hari ini kita
bersihkan secara bersama, maka tidak boleh diulangi dinhari berikutnya.
Masyarakat seharusnya sadar untuk mengemas sampah rumah
tangga masing-masing untuk membuang sampahnya ke TPS untuk selanjutnya bisa
dijangkau oleh petugas sampah, karena saat ini telah ada bantuan armada roda
tiga yang dibagikan ke setiap RT.
“Untuk sampah ini butuh kesadaran masyarakat. Contohnya saja
di belakang rumah saya, penuh sampah di sungai. Ketika saya turun bersihkan
sangat banyak sampah hasil produksi masyarakat. Seharusnya jangan buang ke
sungai, tapi dikemas dan dibuang ke TPS,” turturnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan terimakasih untuk warga yang
telah menyampaikan aspirasinya. Aspirasi dari masyarakat merupakan atensi guna
dibahas di DPRD, sehingga bisa didorong ke Pemkab.
Sebagai perwakilan rakyat,
dirinya memiliki tanggungjawab terhadap warga di dapil I guna
memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan dalam pemerataan pembangunan.
Setiap rencana kegiatan hanya melalui dua pintu yaitu
melalui Pimpinan Daerah sesuai visi misi dan janji saat kampanye serta dari
anggota dewan itu sendiri.
Eksekutif dan Legislatif adalah mitra sejajar. Namun
diberikan tugas yang berbeda, dimana di eksekutif ada OPD yang membantu Bupati,
sedangkan soal penganggaran adanya di DPRD, tetapi disetujui oleh Bupati
melalui Perda.
“Reses ini bertujuan untuk menampung aspirasi dari warga
dalam pembangunan, baik fisik maupun non fisik. Ke depannya saya tetap berharap
partisipasi warga untuk menyampaikan aspirasinya sebagai bahan acuan bagi DPR
ataupun Pemkab,” ujarnya.
Reses ini juga dirangkaikan dengan bembagian bahan makan
(Bama) kepada warga. (Acik)
0 komentar:
Posting Komentar