![]() |
Mendikbud RI Nadiem Makarim. (Foto-Antara) |
SAPA
(JAKARTA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem
Makarim mengingatkan sekolah yang akan kembali melaksanakan kegiatan belajar
mengajar (KBM) secara tatap muka langsung agar tidak memaksa muridnya untuk
belajar di sekolah di masa pandemi COVID-19.
"Sekolah harus fleksibel.Jika ada orang
tua murid yang masih khawatir anaknya masuk kembali ke sekolah bisa memilih
belajar di rumah dan pihak sekolah harus tetap melayani serta memberikan
pendidikan mata pelajaran bisa melalui daring atau online," katanya di
Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.
Selain itu, orang nomor satu di Kemendikbud RI
ini juga mengingatkan pihak sekolah juga tidak boleh mendiskriminasi, baik dari
sisi nilai mata pelajaran dan lainnya, kepada pelajar yang ingin melaksanakan
KBM jarak jauh.
Menurutnya, di masa pandemi COVID-19 yang
terpenting adalah keselamatan dan kesehatan seluruh murid dan juga guru,
seperti di Kota Sukabumi ini yang sudah berstatus zona hijau dan pekan depan
akan kembali melaksanakan KBM tatap muka di sekolah untuk sekolah tingkat
menengah.
Tentunya, kata dia, pihak sekolah harus bijak
dalam menyikapi kekhawatiran orang tua terhadap anaknya sebagai antisipasi agar
tidak tertular virus berbahaya ini. Selain itu, Kemendikbud RI yang
mengeluarkan kebijakan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa
digunakan secara fleksibel oleh kepala sekolah, sehingga dana itu bisa
dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan peralatan dalam menjalankan KBM jarak jauh
seperti kuota internet dan lainnya.
Meskipun KBM bisa dilakukan secara fleksibel,
baik tatap muka langsung di sekolah maupun jarak jauh, tetapi sekolah harus
tetap mengawasi muridnya jangan sampai digunakan untuk tidak masuk, padahal
dari rumah berangkat ke sekolah.
Tentunya, bagi murid yang ingin belajar di
rumah orang tua harus memberitahu pihak sekolah bahwa anaknya untuk sementara
tidak bisa masuk sekolah karena masih khawatir dengan kondisi pandemi seperti
sekarang ini.
"Saya mengapresiasi langkah SMAN 4 Kota
Sukabumi yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya menjelang dibukanya kembali
KBM tatap muka di sekolah, berbagai peralatan dan perlengkapan mulai dari
wastafel portable, hand sanitizer hingga perlengkapan live streaming untuk
murid yang memilih belajar di rumah," ujarnya.
Nadiem mengatakan KBM ini kuncinya adalah pola
pikir kepala sekolah, guru, pengawas dan kepala dinasnya seperti apa, jika
untuk keselamatan bersama mencari solusinya dan berinovasi, seperti contohnya
SMAN 4 Kota Sukabumi ini, bukan hanya menyediakan masker untuk murid dan
gurunya, tapi menambah dengan face mask, boks plastik dan menyediakan live
streaming untuk pembelajaran jarak jauh.
Maka dari itu, kreativitas dalam melaksanakan
KBM ini harus dilakukan oleh setiap sekolah bagaimana pesan pendidikan bisa tetap
sampai kepada seluruh murid dan gurunya, baik itu tatap muka langsung atau
melalui daring. (Antara)
0 komentar:
Posting Komentar