![]() |
Menko PMK Muhadjir Effendi saat menyerahkan bantuan kepada Gubernur Papua Barat Dominggus Mancadan pada kunjungan kerja di Manokwari pada Selasa (7/6/2020). (Foto-Antara) |
SAPA
(MANOKWARI) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengajak masyarakat menikmati protokol
kesehatan dalam segala aktivitas.
Pada kunjungan kerja di Manokwari Selasa
Muhadjir menyebutkan wabah virus corona jenis baru (COVID-19) sangat berdampak
pada tatanan ekonomi. Guna mengatasi agar perekonomian tetap surfive di awal
pandemi pemerintah telah menetapkan status darurat ekonomi.
"Pemerintah sadar itu sehingga perlu
melakukan hibernasi ekonomi dengan berhemat agar bisa bertahan hidup. Tapi
kondisi ini tidak boleh berlangsung terlalu lama karena bisa berakibat fatal,
yakni akan terjadi resesi atau keterpurukan ekonomi," ucap Muhadjir.
Untuk mencegah agar perekonomian negara dan
masyarakat tidak terpuruk di tengah wabah COVID-19, sebut Muhadjir, pemerintah
memutuskan untuk bangkit dengan menerapkan new normal. Seluruh kegiatan,
termasuk perekonomian dapat dibuka secara normal namun wajib menerapkan
protokol kesehatan.
"Pakai masker, jaga jarak, rutin cuci
tangan dan lain sebagainya. Ini tidak normal tapi harus menikmati jangan
dianggap beban agar bisa tetap beraktivitas dan ekonomi bangkit. Pada fase new
normal kita harus produktif tapi tetap aman dari COVID-19," katanya lagi.
Muhadjir mengungkapkan problem mendasar pada
fase normal baru ini adalah masyarakat kurang disipilin. Pemerintah pusat
berharap seluruh pimpinan di daerah menjadi contoh dan melakukan upaya
pendisiplinan terhadap masyarakat.
Selain itu Peraturan daerah (Perda) perlu
dibuat serta melibatkan aparat baik TNI, Polri maupun Satuan Polisi Pamong
Praja dalam pendisiplinan.
"Saat ini kita sedang berperang melawan
COVID-19. Kalau masyarakat patuh kita bisa lewati bencana ini dengan
selamat," ujarnya.
Menurutnya pasar tradisional harus diawasi
secara baik. Protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan baik pengunjung
maupun pedagang pasar. Tata kelola pasar diatur, lalu dilakukan pemeriksaan
COVID-19 secara periodik.
Ia menekankan usaha mikro dan kecil (UMK)
harus tetap bergerak saat pandemi. Upaya ini harus menjadi perhatian serius
setiap daerah untuk mencegah penambahan daftar orang miskin baru
"Pada krismon (krisis moneter) tahun
1997-1998 dampaknya besar terhadap ekonomi, tapi dampak itu hanya dirasakan
oleh pelaku usaha besar. UMK tetap bertahan saat itu. Sedangkan bencana
COVID-19 sekarang ini justru UMK yang mengalami dampak paling serius. Pedagang
bakso pendapatan mereka turun drastis, pembeli kurang karena masyarakat takut
keluar rumah," sebut Muhadjir.
Ia juga berharap Gubernur Papua Barat
Dominggus Mandacan dan seluruh bupati/wali kota mampu mengendalikan
perekonomian di wilayah masing-masing. Kesigapan pemerintah daerah sangat
penting di tengah bencana. (Antara)
0 komentar:
Posting Komentar