Penambang di Korowai mendulang emas. (Foto-Antara) |
SAPA
(BOVEN DIGOEL) - Warga penambang emas yang dikelola
warga di Kampung Kawe, Distrik Kawinggon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua,
barter atau menukar barang dengan emas, uang nyaris tidak berlaku di wilayah
penambangan tersebut.
Kepala Bidang Produksi Koperasi Kawe Senggaup
Mining, Hengki Yaluwo di Boven Digoel, Kamis, mengatakan menyangkut harga
barter di wilayah penambangan, contoh rokok surya besar satu bungkus di tukar
dengan emas dua kaca, susu satu kaleng juga ditukar dengan emas dua kaca.
Kemudian, lanjut dia, untuk supermi satu
karton di tukar dengan emas empat gram empat kaca, lima bungkus supermi ditukar
dengan emas dua kaca. Sarden yang kecil ditukar dengan emas dua kaca, sardin
yang besar ditukar dengan emas empat kaca.
Garam satu bungkus ditukar dengan emas satu
kaca, gula satu kilo ditukar dengan emas satu kaca, gula stengah kilo di tukar
dengan emas dua kaca, kopi juga ditukar dengan emas dua kaca.
Rokok satu bungkus juga ditukar dengan emas
dua kaca, satu slop rokok ditukar dengan emas satu gram, itu yang sementara berlangsung
di lokasi penambang emas Korowai.
"Itu barang yang paling murah. Barang
yang paling mahal itu di handphone merk Samsung dan Ovvo ditukar dengan emas 15
gram," katanya.
Selanjutnya, kata dia, minyak bensin 35 liter
rata-rata ditukar dengan emas delapan gram sampai 10 gram. Kemudian, beras satu
karung 25 kilogram itu ditukar dengan emas 27 gram.
Sedangkan beras 10 kilo gram itu ditukar
dengan emas empat gram. Nilau uang dilokasi penambangan hampir tidak berlaku
karena semua barter dilakukan dengan barang.
"Ini yang berlaku di wilayah penambangan
rakyat di Kawe, disetiap Mining yang ada disana," tambah dia. (Antara)
0 komentar:
Posting Komentar