Intelektual Papua Dr James Modouw MMT (duduk paling kanan) menghadiri acara seminar kebudayaan di NTT. (Foto-Dok/Antara)
SAPA (JAYAPURA) - Intelektual putra asli Papua Dr James
Modouw MMT mendorong Pemerintah
Indonesia untuk memperkuat kebudayaan Melanesia melalui kerja sag ma budaya
dengan negara-negara yang serumpun di
kawasan Pasifik.
"Kerja
sama di bidang pendidikan dan kebudayaan antarmasyarakat dari ras Melanesia di
Indonesia dengan negara-negara kawasan Pasifik yaitu Papua Nugini, Fiji,
Salomon Island, New Caledonia, dan Timor Leste harus terus digalakkan di bawah
panji 'culture brings values to education; Education shapes/sharpens society
& culture'," katanya di Jayapura, Senin. Dr James Modouw MMT yan sangat lama menggeluti dunia
pendidikan di Indonesia dan kebudayaan Melanesia terus mendorong masyarakat
Nusantara khususnya warga di Indonesia bagian timur yang secara turun-temurun
mendiami lima provinsi, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan
Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk melestarikan kebudayaan Melanesia.
Modouw
menyebutkan kerja sama kebudayaan khususnya kebudayaan Melanesia antara
Indonesia dengan negara-negara di Pasifik merupakan sebuah keharusan sejarah
karena tuntutan zaman. Gagasan ini telah disampaikan James Modouw pada seminar
Kebudayaan Melanesia ketika digelar Festival Kebudayaan Melanesia di Kupang
pada 27–29 Oktober 2015 dimana pada festival itu dirinya ditugaskan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI saat itu yakni Anies Baswedan untuk menjadi salah
satu panelis seminar.
James
menyampaikan gagasannya di seminar kebudayaan tersebut dengan topik utama
“Cooperation On Education and Culture”. Bagaimanapun juga pendidikan itu tidak
terlepas dari kebudayaan. Nilai-nilai budaya merasuk ke dalam proses belajar
mengajar. Patut diketahui, lanjut James, masyarakat berkebudayaan Melanesia
sangat kaya dengan warisan budayanya yang tampak antara lain pada seni tari,
seni musik, kerajinan (seni ukir/pahat, seni anyam, seni lukis) serta kaya pula
dengan ceritera rakyat.
Khazanah
budaya ini merupakan kekuatan yang menakjubkan untuk suatu kerja sama di
berbagai bidang antara lain bidang penelitian ilmu pengetahuan dan pengembangan
pariwisata.
Menurut
James, masyarakat di lima provinsi tertimur dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia ini berkebudayaan Melanesia. Masyarakat Indonesia Timur serumpun
budaya dengan masyarakat di negara-negara kawasan Pasifik.
Perjumpaan
masyarakat Indonesia Timur dengan masyarakat dari negara-negara kawasan Pasifik
melalui festival budaya Melanesia itu merupakan momentum sangat penting dan
strategis untuk memperkenalkan budaya serumpun sekaligus merajut persahabatan
yang lebih erat dengan saudara-saudara yang serumpun pula.
Delegasi
negara-negara kawasan Pasifik yang ketika itu berpartisipasi pada pesta budaya
Melanesia di Kupang adalah Fiji, Papua Nugini, Selandia Baru, Timor Leste dan
New Caledonia.
"Bagaimanapun
juga budaya Melanesia itu sendiri berpusat di Pasifik dan Indonesia Timur yakni
di lima provinsi tertimur Indonesia," kata James Modouw.
James
berpendapat, keikutsertaan Indonesia pada setiap Festival Budaya Melanesia
sangatlah penting karena banyak warga masyarakat Indonesia masih memiliki
pemahaman bahwa ras Melanesia itu hanya berada di Papua saja, sedangkan di luar
Papua bukanlah ras Melanesia.
"Pemahaman
seperti ini dapat memunculkan semangat diskriminatif yang merugikan kita
semua," ujar dia.
Ras
Melanesia, lanjutnya, hendaknya tidak terbatas pada tampilan fisik saja tanpa
memahami secara ilmiah berdasarkan riset arkeologi, antropologi, linguistik,
sejarah kepurbakalaan dan biologi molekuler yang sangat maju dan menunjukkan
persebaran ras Melanesia yang sebenarnya di Indonesia.
"Kehadiran
dan partisipasi saya di Festival Budaya Melanesia itu selain ingin menyatakan
eksistensi saya sebagai seorang putra asli ras Melanesia; juga memberikan pesan
tentang eksistensi orang Melanesia dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
sekaligus pengakuan terhadap eksistensi Melanesia di Indonesia berdasarkan
kajian ilmiah," tegasnya.
Kondisi
ini, menurut James Modouw, secara sosial psikologis akan mempererat tali
persahabatan dan persaudaraan masyarakat Melanesia di persada Indonesia dengan
masyarakat Melanesia di negara-negara kawasan Pasifik lainnya yang hadir
sebagai delegasi dari negara-negara Pasifik.
Secara
khusus pihaknya ingin mengirimkan pesan bahwa ras Melanesia itu juga berada di
wilayah timur Indonesia yaitu di Provinsi Papua, Papua Barat, NTT, Maluku dan
Maluku Utara.
Festival
Budaya Melanesia di Kupang lima tahun lalu itu diisi dengan berbagai kegiatan
antara lain bedah buku “Diaspora Melanesia di Nusantara”, temu budaya, pameran
budaya dari masing-masing negara dan seminar budaya.
Para
peserta yang ambil bagian pada pesta budaya Melanesia pada akhirnya memahami
bahwa terdapat banyak sekali kemiripan karakter dalam kebudayaan Melanesia yang
terbentang luas dari kepulauan NTT, Maluku, dan Papua di wilayah Negara
Indonesia hingga kepulauan Fiji di wilayah Pasifik.
Intelektual
Papua James Modouw yang sangat familiar dalam pergaulannya telah meraih gelar
akademik doktor di bidang ilmu sosial dan kini menjadi staf pengajar pada ISI
Denpasar, Bali.
Pernah
menjabat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua tahun 2006-2009. Sebelumnya,
tahun 2001 ia menjabat sebagai Wakil Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran
Provinsi Irian Jaya.
Sejak
tahun 2015 James menjabat Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang
Hubungan Pusat dan Daerah serta Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pendidikan di
Provinsi Papua dan Papua Barat.
Tim
Percepatan ini dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 342/P/2019 tentang Tim Percepatan Pembangunan Pendidikan di Provinsi
Papua dan Provinsi Papua Barat.
Kesuksesan
pendidikan James Modouw diawali meraih Sarjana Pendidikan Teknik Mesin, Sarjana
Lintas Disiplin Ilmu, Magister Bidang Teknik, Doktor Bidang Ilmu Sosial.
Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2017 tentang Percepatan Pembangunan Provinsi
Papua dan Papua Barat. Sejumlah program yang akan menjadi fokusnya yakni
penyediaan sekolah satu atap berpola asrama untuk meningkatkan angka
partisipasi sekolah.
Dalam
lima tahun terakhir, pemerintah sudah membangun 34 sekolah menengah pertama
(SMP) berpola asrama sesuai kondisi geografis masing-masing daerah.
Program
berikutnya yaitu pendidikan vokasi dan pembinaan kurikulum kontekstual di Papua
dan Papua Barat yang disusun berdasarkan muatan lokal dan sesuai bahasa daerah
untuk membantu kegiatan belajar mengajar.
Fasilitasi
juga terutama kurikulum kontekstual dengan menerapkan Kurikulum 2013 melalui
pembelajaran yang berpusat pada anak.
Percepatan
pendidikan di Papua dan Papua telah menjadi komitmen pemerintah pusat yang
diwujudkan melalui penyiapan sarana prasarana pendidikan hingga mengucurkan
dana otonomi khusus sektor pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia orang asli Papua dalam bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia. (Antara)
Ayoo.. Kunjungi dan bergabung bersama Dupa88 titik co sarana slot Game online yang memberikan kenyamanan buat para maniac gamers.!! Bonus bonus yang menakjubkan selalu di persiapkan
BalasHapusuntuk teman teman yang ingin bergabung bersama kami, yuks.. jangan buang waktu segera buktikan kalau Dupa88 titik co paling best ya guys...Slot games