SAPA (TIMIKA) – Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Claus Wamafma mengatakan, hingga saat ini Freeport memberikan perhatian yang begitu tinggi terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Orang Asli Papua, salah satunya melalui dukungan dana beasiswa yang begitu besar.
“Bicara tentang sumber daya manusia (SDM) di tanah Papua
merupakan isu besar, bukan hanya bagi PTFI tapi juga bagi pemerintah daerah
(Papua). Ada banyak sekali upaya yang pemerintah dan PTFI lakukan dalam memperkecil
GAP SDM di tanah Papua ini,” kata Claus saat hadir pada kegiatan pertemuan
antara Corcom PTFI dengan para pemimpin atau perwakilan media massa di Mimika, Jumat
(18/12/2020).
Menurut Claus, fokus PTFI dalam pengembangan SDM tersebut
adalah melalui pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
“Kalau bicara pengembangan SDM di Papua, maka kita berbicara
tentang infrastruktur, connectivity dan tentang keamanan. Dalam hal ini, PTFI
fokus pada 3 hal yakni Pendidikan, kesehatan serta ekonomi, dan PTFI memberi
support anggaran yang sangat besar setiap tahunnya. Namun kita (PTFI) tidak
bisa bekerja sendiri. Kita butuh teman-teman media, pemerintah, gereja, dan
semua stakeholder untuk membantu pengembangan SDM di tanah Papua ini,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, khusus untuk di Kabupaten Mimika, PTFI
melalui YPMAK (sebelumnya LPMAK) setiap tahunnya memberikan beasiswa kepada
hampir 1200 orang dari 7 suku di Mimika, dan sudah selama 30 tahun. Terkait
dengan hasilnya, sudah banyak yang menjadi pejabat di Pemkab Mimika dan duduk
di beberapa posisi penting di lembaga-lembaga adat, salah satunya Direktur
YPMAK saat ini.
“Ada daftar namanya di saya. Namun saya tidak bisa sebut
satu per satu, tapi intinya hasilnya ada,” ungkapnya.
Dia menegaskan, pengembangan SDM itu hasilnya bukan seperti “cabe”, digigit langsung pedis rasanya. Ijazah itu satu hal, tapi ketika bisa merubah kehidupan dan bisa menjadi berkat buat orang lain, itu jauh lebih penting. Karena ketika pendidikan gagal merubah orang, sebenarnya kita gagal membangun peradaban.
“Jika selesai S1, itu belum sukses. Anak-anak ini, dong
pikir S1 itu su sama deng Tuhan. S1 baik dan kita apresiasi, tapi kemudian cara
hidup itu jauh lebih penting bagi saya,” tegasnya.
Dijelaskan, melihat Papua saat ini, memiliki keunggulan di
Sumbar Daya Alam (SDA). Dan dari situ, akan menemukan titik-titik ekonomi baru,
namun di dalamnya sangat membutuhkan dukungan SDM yang sesuai bidang
keahliannya.
“Memang satu yang masih kita bergumul sampai saat ini,
termasuk saya, adalah kita membutuhkan banyak engeneer (teknisi). Karena tambang
ini tidak bisa dikelola oleh Sarjana Hukum atau politisi, harus dikelola oleh
insinyur (teknisi),” jelasnya.
Untuk itu dirinya mengaku bahwa PTFI hingga saat ini selalu
berkomitmen dalam hal pengembangan SDM Papua khususnya menghasilkan
teknisi-teknisi Papua yang sesuai kebutuhan PTFI. Salah satunya dengan
dibukanya pelatihan di Nemangkawi Mining Institut.
Dia menambahkan, saat ini karyawan Papua di PTFI berjumlah
41 persen dan di kontraktor yang bernaung di bawah PTFI karyawan Papuanya
berjumlah sekitar 15 persen. Ke depan pihaknya berencana untuk terus
mengusahakan penambahan karyawan asli Papua.
“Kami komit iya, sampai saat ini. Untuk itu kami (PTFI) membuka
kesempatan lewat pelatihan di Nemangkawi Mining Institut, itu khusus untuk yang
berhubungan dengan penambangan. Dan di situ hampir 100 persen adalah penduduk
asli (Papua). Sehingga dari situ, ada peningkatan karyawan Papua di PTFI. Saat ini
karyawan Papua di PTFI ada 41 persen. Di kontraktor angkanya masih kecil yakni
sekitar 15 sampai 18 persen. Namun kita punya rencana supaya kontraktor yang
bekerja di Freeport nanti, karyawan Papuanya bisa naik. Caranya bagaimana? Kita
harus latih,” tutupnya. (Red)
Ayoo.. Kunjungi dan bergabung bersama Dupa88 titik org sarana slot Game online yang memberikan kenyamanan buat para maniac gamers.!! Bonus bonus yang menakjubkan selalu di persiapkan
BalasHapusuntuk teman teman yang ingin bergabung bersama kami, yuks.. jangan buang waktu segera buktikan kalau Dupa88 titik org paling best ya guys...Slot games