![]() |
Kepala LLDikti XIV Papua-Papua Barat, Dr. Suriel. S. Mofu (Foto:SAPA/Jefri) |
SAPA (TIMIKA) - Dr. Suriel S. Mofu selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, pada Kamis (17/12/2020), mengatakan berdasarkan data yang dimilikinya, masih sangat minim perhatian pemerintah daerah terhadap perguruan tinggi swasta (PTS) yang berada di Papua dan Papua Barat, dan masih banyak sekali anak-anak Papua yang tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi, karena orang tua tidak mampu secara ekonomi.
Suriel mencatat pada tahun 2018, dari 65 PTS di Papua dan
Papua Barat, ada 89 persen anak-anak Papua yang belum kuliah.
"Sebanyak 65.000 mahasiswa di Papua dan Papua Barat terdata
dalam pangkalan data pendidikan tinggi. Dari jumlah itu, 23.000 mahasiswa yang
kuliah dan 37.000 mahasiswa tidak kuliah. Data ini sebelum pandemi covid-19,
dan ketika adanya pandemi covid-19 terdata sebanyak 81.355 mahasiswa yang
terdaftar, dan dari jumlah itu yang kuliah hanya 7.563 atau 9,3 persen dan
73.792 mahasiswa lainnya tidak kuliah," ungkapnya.
Dia mengatakan, hal demikian terjadi lantaran ketidakmampuan
orang tua dalam membiayai anaknya. 66 persen penghasilan orang tua di Papua di bawah
1 juta, dan itu dari kalangan petani, nelayan, tukang ojek, buruh bangunan, dan
ada yang tidak punya pekerjaan sama sekali. Mereka adalah penyumbang terbesar
untuk PTS di Papua dan Papua Barat.
"Ini menjadi masalah serius bagi kita semua, karena
dengan jumlah penghasilan orang tua yang rendah, tidak bisa membiayai anaknya
untuk mendapatkan pendidikan tinggi secara ideal. Tugas Pemerintah bagaimana
kita bisa mengintervensi biaya masyarakat. Pemerintah daerah diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap pengembangan perguruan tinggi swasta di wilayahnya,
dan membantu masyarakat-masyarakatnya yang lemah," katanya.
Ia berharap Pemerintah kabupaten Mimika juga peduli dan
dapat membantu pengembangan PTS di Mimika sehingga dapat meningkatkan
kualitasnya.
Hadir dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Timika dalam
rangka wisuda program sarjana (S1) angkatan ke-V tahun akademik 2020/2021, Dia menyebutkan
sumbangsih pemerintah daerah di Kabupaten Biak Numfor yang memberikan setiap
tahunnya sumbangan dana Rp 1 miliar untuk setiap PTS di daerah tersebut.
"Kabupaten Biak Numfor tidak punya penghasilan atau
pendapatan daerah yang begitu besar, tapi sumbangsih Pemerintah Kabupaten
terhadap perguruan tinggi di sana sangat besar, dan itu merupakan terbesar di
Papua dan Papua Barat," paparnya.
Dia pun berharap agar Pemerintah Kabupaten Mimika dapat meniru
hal tersebut dalam mengembangkan 5 PTS yang ada di Mimika saat ini, yakni
Politeknik Amamapare, Universitas Timika, STKIP Hermon, STKIP Terang Bangsa,
dan STIE Jambatan Bulan.
“Saya harap ini dapat di tiru Bupati-Bupati lain di Papua
dan Papua Barat, termasuk di Kabupaten Mimika. Saya harap di Mimika bisa ada
bunyi-bunyi nilai itu untuk bantu PTS, apalagi dengan keberadaan PTFI dan APBD
yang begitu besar, agar PTS di Mimika maju lebih cepat dan pesat, sehingga tanah ini tidak hanya berlimpah SDA tapi juga
SDM,” harapnya.
Di tempat yang berbeda, dia menegaskan supaya tidak membuka
Perguruan Tinggi Negeri Kabupaten Mimika tapi mendukung PTS-PTS yang ada untuk
peningkatan kualitasnya.
“Dan saya tidak mengizinkan ada Perguruan Tinggi Negeri di sini (Mimika). Oleh sebab itu kita dukung perguruan tinggi-perguruan tinggi swasta yang ada supaya kualitasnya bisa semakin ditingkatkan,” tegasnya saat menyampaikan sambutan pada acara wisuda di STKIP Hermon Timika di hari yang sama. (Jefri/Red)
Ayoo.. Kunjungi dan bergabung bersama Dupa88 titik org sarana slot Game online yang memberikan kenyamanan buat para maniac gamers.!! Bonus bonus yang menakjubkan selalu di persiapkan
BalasHapusuntuk teman teman yang ingin bergabung bersama kami, yuks.. jangan buang waktu segera buktikan kalau Dupa88 titik org paling best ya guys...Slot games