![]() |
Proyek pembangunan jalan dan pemasangan drainase di jalan Celsius Heatubun Timika (Foto:SAPA/Jefri) |
SAPA (TIMIKA) – Warga keluhkan jaringan Internet Indihome yang terputus akibat pembangunan jalan dan pemasangan drainase di sekitar jalan Celsius Heatubun Kelurahan Kwamki Baru Mimika.
Beberapa anggota masyarakat dan sekaligus pengguna layanan
internet Indihome kepada Salam Papua mengeluh lantaran ada kabel jaringan
internet Indihome yang terputus akibat pekerjaan jalan di daerah tersebut.
Saat dikonfirmasi oleh Salam Papua, pihak Telkom Timika
mengaku bahwa beberapa proyek pembangunan jalan mengakibatkan jaringan
telekomunikasi di beberapa wilayah terganggu. Secara khusus untuk kabel indihome
yang putus di jalan Heatubun Timika akibat proyek pelebaran jalan atau pemasangan drainase, perbaikannya
menunggu proyek tersebut selesai.
“Pekerjaan jalan ini kan dilakukan oleh kontraktor PU Mimika
sebagai pelaksana. Masalahnya kan, kabel yang ke sana itu putus, harus kasih
pindah tiangnya. Kalau belum selesai kerjanya kan tidak bisa dipindah tiangnya.
Jadi kita tunggu sampai mereka selesaikan semua sambil kita kerjakan bagian
mana yang mereka sudah selesaikan,” ujar pihak dari Telkom Timika tersebut.
Dalam hal ini, Kepala Bidang Penataan Ruang, Dinas PUPR
Kabupaten Mimika, Pieter Edoway pada Kamis (3/12/2020) mengatakan, terkait
kabel jaringan internet, TV kabel dan kabel PLN bukan menjadi tanggung jawab
Dinas PUPR sebagai dinas teknis yang memiliki pekerjaan jalan tersebut.
"Yang tercover pada kontrak kami dalam pekerjaan
tersebut memang hanya untuk peningkatan pembangunan jalan Heatubun, sementara hal lain yang
menyangkut kabel-kabel milik PLN, Telkom dan kabel-kabel milik swasta itu
merupakan tanggungjawab swasta, karena itu merupakan jobnya mereka, dan ketika
pemerintah membangun seharusnya swasta juga harus mengikuti," kata Pieter.
Pieter yang ditemui di salah satu hotel di Timika, mengaku
sebelum pekerjaan tersebut berjalan, Dinas PUPR Mimika telah berkoordinasi
dengan pemilik kabel tersebut, dengan melayangkan surat.
"Kita sudah koordinasi dengan mereka, juga surat, dan
kita juga sudah melakukan pertemuan (rapat)," terangnya.
Kabel-kabel yang putus karena pekerjaan tersebut, menurut dia adalah resiko pekerjaan. Apalagi
kondisi kota Timika dengan kabelnya yang amburadul, tidak teratur.
"Kita berharap masyarakat dapat mendukung pembangunan
jalan sepanjang jalan Heatubun, karena di sana drainase tidak ada. Dengan
pekerjaan ini diharapkan dapat membuka akses jalannya air sehingga tidak terjadi
banjir ketika hujan deras," paparnya.
Di tempat yang berbeda, Wakil Bupati Mimika, Johannes
Rettob,S.Sos,MM mengatakan, secara khusus untuk pembangunan jalan, pihak
kontraktor dan Dinas PU harus selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,
agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat.
Misalnya, saat melakukan penggalian yang mungkin ada
kabel-kabel di dalam tanah tersebut, maka sebelumnya kontraktor dapat
menghubungi pihak-pihak terkait agar tidak terjadi kerusakan-kerusakan pada
fasilitas yang lain. Selanjutnya, misalnya ketika harus menutup jalan, maka
berkoordinasilah terlebih dahulu dengan Dinas Perhubungan.
“Saya sering mendengar laporan dari masyarakat terkait
pekerjaan-pekerjaan tertentu dari pemerintah daerah seperti misalnya proyek pembangunan
jalan. Kadang-kadang mengganggu keamanan lalulintas dan merusak
fasilitas-fasilitas yang lain seperti kabel telepon, kabel listrik, kabel
internet, dan bahkan ada tiang-tiang yang sebelumnya lurus menjadi miring
karena pekerjaan tersebut,” kata Wabup John.
Di samping itu, Wabup John berharap agar proyek-proyek untuk
tahun anggaran 2020 dapat diselesaikan sesuai target yang telah ditetapkan
dengan hasil yang baik atau maksimal.
“Saya berharap pembangunan-pembangunan di Mimika untuk tahun
anggaran 2020 dapat diselesaikan sesuai dengan target atau tanggal yang
ditetapkan. Jangan juga karena mengejar waktu, sehingga pekerjaan dilakukan
dengan hasil yang tidak baik,” ungkapnya. (Jefri Manehat/Red)
0 komentar:
Posting Komentar