![]() |
Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw (Foto:SAPA:Acik) |
SAPA (TIMIKA) - Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw menyesalkan dan sebut pelaku pembakaran pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) di Intan Jaya adalah Iblis.
Kapolda Waterpauw menjelaskan, rasa sesal lantaran
mengetahui bahwa dari hasil pemeriksaan, pesawat tersebut adalah untuk layanan
reguler guna membantu pelayanan dari para pendeta selaku hamba Tuhan yang
melayani satu kampung ke kampung lainnya. Dimana, dua orang yang menumpang
pesawat itu hanya membayar satu juta lebih saja per-orang. Pesawat itu
merupakan satu-satunya sarana yang dipakai oleh para Hamba Tuhan, apalagi
sebentar lagi akan dilaksanakan perayaan Injil masuk ke Tanah Papua.
“Perlakuan itu sungguh jahat dan tidak wajar, karena saat
kejadian itu, para Hamba Tuhan yang ada di sekitaran bandara itu sudah mengingatkan
bahwa ini pesawat yang selalu digunakan dan jangan dihancurkan. Tapi tetap
mereka lakukan hal itu, artinya tidak wajar kan? Itu bukan manusia biasa dan
mereka sudah di atas kuasa gelap dan menjadi iblis. Saya sangat sesali kejadian
ini. Awalnya kita pikir pesawat itu dicarter, tapi ternyata tidak. Itu pesawat
melayani para hamba Tuhan. Awalnya secara awam kami bertanya siapa yang mencarter,
bawa apa dan kenapa sampai ke kampung tersebut?” ungkap Kapolda Waterpauw di
Hotel dan Restoran Cendrawasih 66, Sabtu (9/1/2021).
Menurut dia, sejak dibukanya tabir kehidupan bangsa khususnya di Papua, para Hamba Tuhan yang telah melakukan berbagai cara dan upaya, sehingga Injil masuk ke Papua bahkan sampai ke pelosok-pelosok. Namun, ketika pesawat yang merupakan sarana pelayanan Hamba Tuhan dibakar maka pelakunya dikategorikan sangat jahat dan telah sejajar dengan Iblis.
Berdasarkan laporan, telah mengidentifikasi pelakunya dan
benar merupakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang berada di wilayah Intan
Jaya dan melakukan kekerasan terhadap pilotnya yang merupakan warga Amerika
yaitu Alex Luferchek.
Dia juga berkomitmen untuk mencari semua pelaku pembakaran pesawat yang terjadi tanggal 6 Januari 2021 itu.
“Rencananya sesegera mungkin menyusun kekuatan agar mencari
para pelakunya, tapi identifikasi pelakunya telah dilakukan. Kami mohon doa bersama supaya pelakunya
segera kami tangkap,” katanya.
Dijelaskan juga bahwa saat diambil keterangan di Nabire oleh
Kapolres, Alex Luferchek mengatakan bahwa saat dia ada dalam pesawat itu,
tiba-tiba keluar dari semak-semak kurang lebih 10 orang dan menodong Alex
dengan senjata. Barang-barang dari dalam pesawat diturunkan dan dilanjutkan
dengan pengrusakan dan pembakaran.
Diyakini kelompok KKB palaku pembakaran pesawat ini hanya
berada di sekitaran beberapa distrik di Intan Jaya. Foto-foto yang beredar
terkait adanya personel KKB usai pembakaran pesawat adalah benar, tetapi
nantinya akan lebih jelas ketika nantinya berhasil menangkap para pelaku.
“Sampai hari ini belum ada update dari Kapolres Nabire untuk
evakuasi puing-puing pesawat yang dibakar. Yang bisa ke sana hanya MAF itu saja
dan isinya hanya empat orang, sehingga menjadi kesulitan bagi kita,” jelasnya.
Relevansi pembakaran pesawat di Intan Jaya dan penembakan
Helikopter di Tembagapura belum terungkap, dimana sementara mencoba
menghubung-hubungkan. Jika memang ada kaitannya, berarti ada rancangan yang
telah dibuat sebelumnya oleh KKB.
“Saya juga menduga adanya keinginan mereka dalam melakukan
aksi di tanggal 10 dan 11 Januari nanti yaitu aksi upaya penolakan Otsus.
Mereka melakukan dengan merancang RDP yang diprakarsai MRP,” tuturnya. (Acik)
0 komentar:
Posting Komentar