![]() |
Beberapa anggota DPRD Mimika yang menolak divaksin covid-19 (Foto:SAPA/Acik) |
SAPA (TIMIKA) – Sejumlah anggota DPRD Mimika mengaku menolak divaksin covid-19 lantaran ada banyak informasi yang menyebutkan efek samping pasca divaksin dan sampai mengakibatkan meninggal dunia.
Ketua Komisi C DPRD Mimika, Elminus B Mom mengatakan sama
sekali menolak untuk divaksin covid-19. Ia bahkan mengungkapkan agar masyarakat
termasuk Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, untuk tidak menerima atau ikut
divaksin.
“Saya menolak. Masyarakat Mimika jangan terima, ini
menghabiskan APBD saja. Jadi Bupati jangan menerima,” ungkap Mom, Kamis
(21/2021).
Selain Elminus Mom, anggota dewan lainnya yaitu Anton
Bukaleng, Saleh Alhamid, Amandus Gwijangge dan Matius Use Yanengga, juga
berpendapat yang sama.
Anton Bukaleng mengatakan, telah dipastikan bahwa virus covid-19
tidak memiliki obat khusus, tetapi hanya dengan melakukan isolasi mandiri dan
dicegah dengan mematuhi protokol kesehatan. Oleh sebab itu, dia mempertanyakan,
untuk apa lagi dilakukan vaksin?
“Untuk apa lagi suntik (vaksin covid-19)? Ini tidak boleh
diterima dan Papua tidak boleh terima,” kata Anton.
Sekretaris Komisi C, Saleh Alhamid juga menyampaikan bahwa
jika disuruh memilih, maka ia akan memilih untuk tidak divaksin. Alasannya,
semua orang telah melihat di media sosial terkait dampak suntikan vaksin
covid-19 yang masuk ke dalam tubuh orang.
“Saya kalau disuruh memilih maka saya memilih untuk tidak
(divaksin covid-19). Di media sosial beredar ada orang yang pingsan dan bahkan
mati setelah disuntik. Ini betul ka tidak?,” ujar Saleh.
Dia menambahkan, beberapa Presiden telah melakukan vaksin serta
ditunjukkan ke publik sebagai contoh dan meyakinkan masyarakat bahwa vaksin
boleh dilakukan. Namun, ia mengaku tidak yakin dengan Presiden-Presiden
tersebut dan lebih yakin kepada Tuhan.
“Saya merasa diri saya aman-aman saja. Saya tidak melihat
juga bahwa ada orang bergelimpangan jatuh karena covid-19. Covid itu ada,
tetapi bukankah covid itu datang dan pergi atau baik dengan sendirinya?” ungkap
Saleh.
Di samping itu, Amandus Gwijangge menuturkan hal yang sama. Dirinya
menolak divaksin covid-19 karena di media sosial banyak tersebar tentang
orang-orang yang merasa rugi atas efek dari vaksinasi.
“Intinya saya menolak, karena punya pertimbangan bila saya
ikut apakah saya bisa diselamatkan dengan vaksin atau tidak? Apalagi saya ikuti
media sosial bahwa ada orang-orang yang setelah divaksin malah merugikan diri
sendiri,” tutur Amandus.
Matius Uwe Yanengga pun menyampaikan wajib menolak vaksin.
Kalau dipaksa pun, menurut dia termasuk pelanggaran HAM.
“Saya secara pribadi wajib hukumnya menolak. Sekarang ini
bukan lagi covid-19 yang ditakutkan masyarakat, tetapi malah takut dengan
adanya vaksin,” ungkap Yanengga. (Acik)
Ayoo.. Kunjungi dan bergabung bersama Bola165A titik com sarana slot Game online dan sportsbook yang memberikan kenyamanan buat para maniac gamers.!! Bonus bonus yang menakjubkan selalu di persiapkan
BalasHapusuntuk teman teman yang ingin bergabung bersama kami, yuks.. jangan buang waktu segera buktikan kalau Bola165A titik com paling best ya guys...Click Disini
Hallo Gamer Indonesia Bola165 Memberikan Bonus WD( WITHDRAW ) Hingga 10%, EDISI TERBATAS
BalasHapusBuruan Daftar sekarang juga di Bola165, Cek promo bisa disini >> > biolinky.co/promobola165