![]() |
Vice President Community Development PTFI, Nathan Kum (Foto:SAPA/Jefri) |
SAPA (TIMIKA) - Dana operasional yang diperuntukkan bagi dua lembaga adat Mimika yakni Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) dan Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) termasuk Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan (YAHAMAK), langsung dialirkan dari PT Freeport Indonesia (PTFI) tidak lagi melalui Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).
Hal ini dibenarkan Vice President Community Development
PTFI, Nathan Kum ketika dijumpai wartawan di gedung MPCC, Selasa (23/3/2021).
Nathan mengatakan, peralihan itu sudah ada sejak keputusan
pada 18 Juni 2019 lalu dan juga setelah adanya Memorandum of Understanding
antara PTFI dengan 2 Lembaga adat, termasuk YAHAMAK.
"Operasional dua lembaga langsung dikucurkan oleh PTFI,
tidak lagi melalui YPMAK sebab dua lembaga ini (Lemasa dan Lemasko) sejajar
dengan PTFI," kata Nathan.
Sementara terhadap dualisme dari setiap suku besar itu, Dia
mengaku, Freeport tidak ikut campur dalam urusan tersebut.
"Itu urusan lembaga dan urusan adat. Kalau ada dualisme
kita tidak bisa intervensi, tapi saya rasa tidak ada lagi dualisme dalam dua
suku besar tersebut," ungkapnya.
Dia menambahkan, dari masing-masing kepemimpinan lembaga
adat tersebut, yang diketahui Freeport, Lemasa dengan kepimpinannya Stingal
John Beanal, sedangkan Lemasko adalah Georgorius Okoare. (Jefri Manehat)
0 komentar:
Posting Komentar