DF pelaku pelecehan dan kekerasan terhadap anak-anak dibawah umur di sekolah taruna Papua. (Foto-istimewa)
SAPA (TIMIKA) – Sat Reskrim Polres Mimika terus
lengkapi administrasi penyidikan (Mindik) dan upayakan Koordinasi bersama Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) agar bisa melakukan
konseling dan memastikan kesehatan jiwa (Keswa) dari pelaku pelecehan anak-anak di sekolah asrama Taruna
Papua.
“Hari ini juga (Kemarin red) telah diinfokan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) agar melakukan koordinasi ke P2TP2A untuk bantuan konseling guna memastikanv kesehatan jiwa (keswa) pelaku. Kami memang juga ada pemeriksaan, tetapi kami minta juga ke P2TP2A untuk keswanya si pelaku dan diapun masih nyambung saja kalau diajak ngobrol. Korban dalam kasus ini 10 orang, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak,” ungkap AKP Hermanto, Kamis (18/3/2021).
Setelah didalami, pelaku belum pernah sebelumnya melakukan aksi bejatnya, dalam hal ini ia baru melakukannya di bulan November tahun 2020. Itupun kalau tidak terkuak dari seorang anak yang menangis,maka kasus ini tidak akan terungkap dan jika anak-anak yang lainnya tidak menolak kemauan pelaku,maka sebanyak 25 orang itu akan dilecehkan semuanya.
Untuk
diketahui, pelaku pelecehan berinisial DF berusia 30 tahun dan merupakan tenaga
pendidik yang di rekrut oleh Yayasan Lokon selaku pengelola sekolah berpola
asrama yang terletak di jalan Sopoyono SP4 Distrik Wania. (Acik)
0 komentar:
Posting Komentar