![]() |
Direktur YPMAK, Vebian Magal (Dok:SAPA) |
SAPA (TIMIKA) - Direktur Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), Vebian Magal mengungkapkan, tiga mahasiswa Timika yang meninggal di Salatiga Provinsi Jawa Tengah pada beberapa waktu lalu merupakan kelalaian dari para pelajar sendiri karena mengonsumi minuman keras (Miras).
Vebian mengatakan, minum mabuk itu tidak dapat dikendalikan
oleh institusi, yayasan ataupun lembaga, karena itu perilaku anak sendiri.
“Kami berharap pelajar yang mendapatkan beasiswa dapat
menghargai apa menjadi kesempatan untuk bisa bersekolah melalui program YPMAK.
Kita berharap para pelajar pulang dengan berhasil bukan pulang dengan jenazah.
Fokus untuk belajar dan bisa membangun Mimika,” kata Vebian, Rabu (24/3/2021).
Sementara terhadap kasus pelecehan 25 anak di bawah umur di Sekolah
Asrama Taruna Papua (SATP), Vebian menyebutkan bahwa YPMAK bersama yayasan
pengelola akan melakukan evaluasi pada bulan April 2021 mendatang.
Ia meminta kepada pihak orang tua untuk tetap mengikuti
proses hukum yang berlaku. Terhadap tuntutan masyarakat agar aktivitas sekolah dihentikan,
Dia menegaskan agar sekolah tetap beraktivitas seperti biasa, sebab para siswa
akan menghadapi ujian.
“Pelaku sudah diamankan oleh pihak keamanan dan sedang
didalami riwayat kejiwaan pelaku. Kami berharap pihak keluarga korban tetap mengikuti
mekanisme yang ada serta proses hukum yang berlaku. Kita akan lakukan evaluasi
bersama yayasan pengelola pada bulan April mendatang, sementara terhadap anak-anak
yang menjadi korban sedang dalam proses pemulihan,” ujarnya. (Jefri Manehat)
0 komentar:
Posting Komentar