![]() |
Suasana rapat teknis penyelenggaraan Pesparawi XIII se-Tanah Papua Tahun 2021 tingkat Provinsi Papua di Hotel Grand Tembaga, Timika (Foto:SAPA/Yosefina) |
SAPA (TIMIKA) - Sebanyak tiga venue PON dan dua gereja rencananya akan jadi arena lomba Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) yang akan digelar pada 30 Oktober sampai 6 November 2021 mendatang.
Hal ini diungkapkan Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi
Daerah (LPPD) Kabupaten Mimika, John Ade Matulesy saat ditemui Salam Papua di
Hotel Grand Tembaga Timika, Sabtu (27/3/2021), usai kegiatan penutupan Rapat
Teknis Penyelenggaraan Pesparawi XIII se-Tanah Papua Tahun 2021, tingkat
Provinsi Papua.
Tiga venue PON yang dia maksudkan yakni, Mimika Sport
Complex, venue futsal dan venue billiard. Sementara untuk dua gereja akan
digunakan yakni Gereja Kingmi Mile 32 dan Gereja GKI Diaspora di SP2, Kelurahan
Timika Jaya, Distrik Mimika Baru.
“Jadi nanti Gedung MSC ini untuk kegiatan pembukaan dan
penutupan lomba Pesparawi. Kalau lomba kategori paduan suara di venue billiard
dan venue futsal, sementara kategori solo di GKI Diaspora SP 2. Kalau di Gereja
Kingmi Mile 32 itu untuk lomba paduan suara etnik,” terang John.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mensurvei gedung-gedung
tersebut dan untuk 3 venue PON akuistik ruangannya sudah cukup bagus. Sementara
di dua gereja tersebut akuistik ruangannya masih harus direhab.
“Kalau gereja-gereja harus kita rehab lagi akuistik,” kata
dia.
Menurutnya, selain menyiapkan arena lomba pihaknya juga
menyiapkan 16 gedung sekolah sebagai
penginapan kontingen Pesparawi.
Untuk 16 sekolah itu 4 di antaranya memiliki fasilitas Mandi
Cuci Kakus (MCK) yang kurang memadai sehingga panitia akan membangun fasilitas
MCK di sekolah-sekolah tersebut.
“Jadi di empat sekolah itu, setiap sekolah akan ditambah dua
fasilitas MCK sehingga kita akan bangun delapan fasilitas MCK. Nanti satu
gedung sekolah bisa ditempati dua kontingen,” ungkapnya.
Dikatakan, untuk konsumsi pihaknya sudah menyiapkan tim-tim
yang akan menyediakan menu makanan yang akan dikonsumsi oleh peserta Pesparawi.
“Tim yang memasak nanti diawasi oleh Dinas Kesehatan dan
Balai POM, sehingga kebersihan dan kesehatan makanan pasti sangat terjamin,” katanya.
Menurut dia, peserta Pesparawi kali ini sekitar 7.500 orang
saja karena hanya diikuti 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua.
“Pesertanya saja nanti 7.500 orang belum lagi ditambah
penggembira untuk setiap kontingen jadi diperkirakan 9.000 orang yang akan
datang di Timika,” ujarnya yang juga sebagai Ketua 3 Panitia Pesparawi 2021
ini.
Sementara terkait Rapat Teknis Penyelenggaraan Pesparawi
XIII se-Tanah Papua Tahun 2021 yang digelar pada Kamis (25/3/2021) sampai Sabtu
(27/3/2021) itu diikuti pengurus LPPD dalam hal ini ketua, bendahara dan
pelatih dari 29 kabupaten/kota.
“Dalam rapat teknis ini kita mempersatukan pendapat tentang
pelaksanaan Pesparawi di Bulan Oktober nanti. Karena sekarang kita dalam
situasi pandemi virus corona sehingga
kita cari solusi yang terbaik agar Pesparawi tetap berjalan,” tuturnya.
Panitia Pesparawi sudah menyepakati agar semua kontingen
yang hadir di Mimika wajib divaksin, baik pelatih, tim official, peserta dan
penggembira.
“Berdasarkan instruksi dari Wakil Bupati Mimika, Bapak John
Rettob yang juga sebagai ketua umum, panitia, semua pengurus LPPD dan peserta
lomba di Mimika semuanya akan divaksin,” pungkasnya.
Dalam rapat teknis tersebut menghadirkan juga Dosen Institut
Agama Kristen Negeri Ambon, Dr. Branckly Egbert Picanussa, S.Si dan Dosen
Universitas Patimura Ambon, Ronny Loppies MSCF yang nantinya akan menjadi juri
dalam lomba Pesparawi.
Sementara itu, dosen Institut Agama Kristen Negeri Ambon,
Dr. Branckly Egbert Picanussa, S.Si menjelaskan kehadiran mereka untuk mereview
lagu-lagu yang dilombakan di Pesparawi Papua.
“Jadi Pak Ronny Loppies lebih ke materi vokal grup, band
gerejawi, musik pop gerejawi dan solo. Kalau saya diberikan tanggungjawab
untuk paduan suara semua kategori,”
katanya. (YOSEFINA)
0 komentar:
Posting Komentar