![]() |
Salah satu Pos PEKA di Mimika (Foto:Istimewa) |
SAPA (TIMIKA) - Kasubag Bin Ops Polres Mimika, AKP Ahmad Dahlan mengungkapkan Pos Peduli Keamanan (PEKA) yang saat ini berjumlah 104 ternyata dapat menekan angka kriminalitas di Mimika dan akan menjadi role model di Indonesia.
Dia mengatakan, dari jumlah angka kriminalitas di Timika
yang dilaporkan kepada Polres Mimika didominasi kasus pencurian, dimana pada
triwulan pertama terjadi 63 kasus pencurian dan pada triwulan kedua berjumlah
30 kasus.
Menyusul kasus penganiyaan, dimana pada triwulan pertama dan
kedua kasus penganiyaan yang dilaporkan atau yang diterima Polres Mimika
sebanyak 30 kasus.
“Ini adalah jumlah kasus yang terlapor, mungkin lebih banyak
kasus penganiyaan namun tidak dilaporkan,” ungkap AKP Ahmad, Selasa (29/6/2021).
Kasus pengeroyokan juga meningkat. Polres Mimika mencatat
pada triwulan pertama terjadi 15 kasus pengeroyokan, sedangkan pada triwulan
kedua tercatat 14 kasus.
Polres Mimika juga mencatat 11 kasus jambret pada triwulan
pertama dan 11 kasus di triwulan kedua.
“Jambret ini paling banyak terjadi di sore hari, dan ini
menjadi perhatian semua elemen masyarakat, karena yang menjadi incaran para
jambret adalah kelompok-kelompok rentan seperti ini ibu-ibu,” terangnya.
Secara kumulatif angka kriminalitas di Timika pada triwulan
pertama tahun 2021 sebanyak 243 kasus, sedangkan pada triwulan kedua menurun
hingga 144 kasus.
Menurunnya angka kriminalitas tersebut, lanjut dia, karena
adanya Pos Peduli Keamanan (PEKA) yang kini menjadi keunggulan Polres Mimika,
yang selain dapat menjaga keamanan bagi lingkungan sekitar, ternyata juga dapat
menekan angka kriminalitas di Timika.
Pos PEKA dibangun dengan harapan ada kepedulian masyarakat
untuk menjaga keamanan di lingkungannya, dan saat ini ada sebanyak 104 pos PEKA
yang tersebar di Timika.
“Pos PEKA kini menjadi keunggulan Polres Mimika dan akan menjadi
role model di Indonesia,” tutur AKP Ahmad. (Jefri Manehat)
0 komentar:
Posting Komentar