![]() |
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Papua, Matea Mamoyau memberikan bantuan mesin pembabat rumput kepada pihak Panti Asuhan Santa Susana Timika beberapa waktu lalu (Foto:Istimewa) |
SAPA (TIMIKA) - Anggota DPRD Provinsi Papua, Matea Mamoyau,S Sos beberapa waktu lalu mengunjungi Asrama Mimika di Jayapura.
Dalam kunjungan itu selain memberikan bantuan Sembako, ia
juga menjaring aspirasi mahasiswa Mimika yang tinggal di asrama tersebut.
Para mahasiswa mengeluhkan beasiswa dari Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Mimika dan Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro
(YPMAK) yang tumpang tindih, sehingga ada mahasiswa yang ganda memperoleh
beasiswa dari Pemkab Mimika dan YPMAK, sementara ada mahasiswa yang sama sekali
tidak menerima beasiswa.
“Mahasiswa yang tinggal di Asrama Mimika di Jayapura mereka
minta supaya beasiswa dari Pemkab dan YPMAK harus diteliliti dengan baik. Ada
mahasiswa yang dapat beasiswa double
dari Pemkab dan dari YPMAK sedangkan ada yang tidak dapat beasiswa sama
sekali,” ungkap perempuan asli Mimika ini di sela-sela kegiatan mengunjungi dan
memberikan bantuan ke Panti Asuhan Santa Susana Timika beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, sesuai dengan keluhan mahasiswa, untuk
mahasiswa yang dapat dua beasiswa digunakan untuk berfoya-foya sedangkan yang
sama sekali tidak dapat beasiswa hanya mengharapkan kiriman dari orangtuanya
yang bekerja sebagai petani dan berjualan sayur di pasar.
“Satu mahasiswa dapat dua beasiswa jadinya berfoya-foya,
sedangkan yang lain tidak dapat dan akhirnya mereka harus meminta uang
mengharapkan kiriman dari orang tua mereka yang bekerja sebagai petani dan
mama-mama yang jualan sayur di pasar. Seperti itukan kasihan,” kata Matea yang
juga baru selesai melakukan kegiatan reses di Kampung Utikini, SP12 dan di sekitar
Kota Timika.
Diungkapkan, aspirasi lain yang juga disampaikan mahasiswa
yakni meminta Pemkab Mimika untuk merehab asrama yang kondisinya sudah rusak
parah.
“Kondisi asrama memang sudah rusak parah, saya lihat sendiri
gedung asrama sudah bolong-bolong, kamar mandi, perabotan juga semuanya rusak.
Kondisi asrama putra-putri memang sudah tidak layak jadi memang perlu direhab,”
ujar Matea yang sudah dua periode duduk di kursi legislatif tingkat Provinsi
Papua ini.
Sementara itu Kepala Biro Pendidikan YPMAK, Frengki Wamang
ketika dihubungi Salam Papua via pesan WhatsApp, Jumat (16/7/2021) menegaskan
bahwa pihaknya sudah sangat teliti dalam memberikan beasiswa jadi tidak mungkin
ada yang tumpang tindih.
Ia menyebutkan yang tinggal di Asrama Mimika di Jayapura
tidak hanya mahasiswa Mimika tapi juga dari kabupaten lain, dan yang
mengeluhkan seperti itu biasanya mahasiswa dari kabupaten lain.
“Kalau ditanya memang pasti banyak yang mengaku seperti itu,
karena yang tinggal di Asrama Mimika bukan hanya mahasiswa-mahasiswi dari
Timika tapi juga dari Kabupaten lain,” ujarnya.
Dikatakan untuk mahasiswa dari Mimika yang dibiayai YPMAK
kuliah di Jayapura pihaknya memiliki data yang lengkap dan sampai saat ini
YMPAK tetap berkomitmen memberikan beasiswa untuk mereka.
Sementara bantuan dari Pemkab Mimika, lanjut dia, hanya
diberikan bantuan pendidikan setiap semester sementara YPMAK murni beasiswa.
“Kalau dari Pemda setahu saya mereka hanya diberikan bantuan
pendidikan dan itu diberikan setiap semester, sedangkan YPMAK murni beasiswa
dan kami selalu memonitor perkembangan mereka setiap semester,” pungkasnya.
(YOSEFINA)
0 komentar:
Posting Komentar