![]() |
Suasana deklarasi pernyataan sikap Paguyuban Nusantara di Mimika (Foto:SAPA/Yosefina) |
SAPA (TIMIKA) - Sekelompok orang yang mengklaim sebagai Paguyuban Nusantara Mimika menggandeng sejumlah tokoh untuk mendeklarasikan pernyataan sikap mendukung dan menyukseskan keberlanjutan otonomi khusus Papua, pembentukan daerah otonomi baru Papua, PON XX, Pesparawi ke-XIII se-Tanah Papua, dan Konferensi Sinode Gereja Kingmi XI.
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Cenderawasih 66, Sabtu
(24/7/2021).
Munawir Yakub, selaku deklarator dalam sambutannya pada
kesempatan itu menegaskan, kegiatan deklarasi itu untuk memberi pesan kepada
pemerintah pusat, atlet-atlet dan tamu-tamu yang akan menghadiri PON XX,
Pesparawi ke-XIII se-Tanah Papua dan Konferensi Sinode Gereja Kingmi XI di
Mimika ini bahwa Tanah Papua, Tanah Mimika ini aman.
“Kita mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
selama ini walaupun ada berita-berita baku tembak tapi faktanya dan kita merasakan
sendiri bahwa kita di Papua sesungguhnya aman,” ujarnya.
Pada kesempatan itu ia meminta semua masyarakat Mimika untuk
mendukung hal tersebut.
“Sebagai anak bangsa, sebagai warga negara, kita wajib
mendukung hal ini apapun taruhannya,” ujar dia sambil mempertanyakan kesiapan
dari peserta kegiatan.
“Apakah kita siap, apakah kita siap?” tanya Munawir dan
semua peserta pun menjawab siap.
Ia mengatakan, Undang-undang Otonomi Khusus juga sudah
ditetapkan pada tanggal 15 Juli 2021 lalu di Gedung DPR RI. Ada banyak
perubahan dalam Udang-Undang tersebut dan diharapkan membawa berkat bagi
masyarakat Papua.
“Mudah-mudahan itu membawa berkat bagi kita semua, yang
namanya kebijakan pasti ada yang pro dan ada yang kontra,” kata mantan Anggota
DPRD Mimika ini.
Dia menyebutkan pada hakekatnya otonomi khusus memiliki
tujuan yang sangat bagus terutama untuk pendidikan.
“Anak-anak kita bisa mengambil S2 bahkan S3. Pembangunan di bidang
kesehatan dan infrastruktur juga berjalan baik. Kita lihat bagaimana bangsa ini,
bagaimana negara ini, memperhatikan kita sekarang di tanah Papua. Tepuk tangan
untuk NKRI,” seru Munawir.
Ia menyebutkan PON adalah hajatan Negara, apapun yang
terjadi wajib disukseskan.
“Bersediakan teman-teman?” tanya Munawir dan kembali secara
serentak oleh peserta kegiatan menjawab bersedia.
Menurutnya, sebagai anak bangsa lintas Nusantara tidak
dipandang dari mana asalnya harus menjadi garda terdepan membela kepentingan
negara dan tidak ada tawar menawar.
Demikan juga untuk Pesparawi ke-XIII se-Tanah Papua dan
Konferensi Sinode Gereja Kingmi XI yang akan dilakukan di Mimika, tentu Mimika
akan kedatangan banyak tamu.
“Mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta'ala Allah, Tuhan Yang
Maha Kuasa segera menghilangkan pandemi (covid-19) sehingga tamu-tamu kita yang
akan hadir di tanah Mimika merasa aman, nikmat dan nyaman,” harapnya.
Pada kesempatan itu ia juga meminta agar masyarakat non-Papua
di Mimika tidak lagi dipanggil dengan sebutan ‘pendatang’.
“Mulai hari ini saya minta jangan panggil kami pendatang. Misalnya
saya sebutkan dengan Munawir ini orang Papua Bugis begitu juga dengan yang
lainnya,” ungkapnya.
Ia mengaku merasa sedih ketika disebut sebagai pendatang
karena warga Non Papua juga telah memberi kontribusi di tanah ini.
“Kami juga berkontribusi di Tanah ini, kami sudah
berpuluh-puluh tahun ada di sini, kami hidup bersama. Jangan sebut kami
pendatang karena kita juga ada kontribusi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan agar stop mempropaganda isu yang memecah-belah
persatuan masyarakat di Papua.
“Saya anggota DPRD Mimika Periode 2009 sampai 2014. Segala
pembangunan sumber-sumber uang di Tanah Mimika ini saya tahu. Jadi stop kamu
orang yang suka permainkan situasi itu, berhenti, stop kamu orang yang cari
uang hanya dengan propaganda berhenti, stop,” ujarnya.
Ia pun meminta semua paguyuban di Mimika untuk hidup bersatu
dalam perdamian.
“Jangan ada gesekan, tali persaudaraan kita tidak boleh
putus,” ujarnya.
Di samping itu ia juga meminta kepada seluruh masyarakat
Mimika yang belum terima vaksin untuk divaksin agar terbentuk herd immunity.
“Mari vaksin, jangan terprovokasi untuk terbentuk herd immunity,”
kata dia.
Dalam kegiatan deklarasi itu, tokoh-tokoh yang turut hadir yakni
Tokoh Suku Kamoro, Philipus Monawweyau, SE, Tokoh Masyarakat Mimika, Marianus
Maknaipeku, SE, M.Si, Sekjen ATM Kabupaten Mimika, Fredrik Yosep Welafubun, SE,
Pendeta GPI Papua, Pendeta Feridinand CH Huakubub, Ketua KKMU Kabupaten Mimika,
Marjan Tusang, SH, MH, Perwakilan Mahasiswa, Fahmi Sedubun, Ketua Deklarasi, Ir.
H Munawir Yakub, SE yang membacakan deklarasi pernyataan sikap.
Isi deklarasi tersebut, “Kami tokoh agama, tokoh masyarakat
dan tokoh pemuda Kabupaten Mimika pada hari ini, Sabtu tanggal 24 Juli 2021 menyatakan:
Satu, mewujudkan papua damai dan sejahtera.
Dua, mendukung dan menyukseskan konferensi sinode Kingmi ke
XI, PON ke XX tahun 2021 dan Pesparawi ke-XIII se-Tanah Papua.
Tiga, Mendukung keberlanjutan otonomi khusus dan pembentukan
daerah otonomi baru di wilayah Papua.
Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan agar dapat
didukung oleh semua masyarakat di Kabupaten Mimika. Setelah itu dilakukan
penandatanganan deklarasi dan pemukulan tifa bersama. (YOSEFINA)
0 komentar:
Posting Komentar