![]() |
Yosefin Sampelino (Foto:SAPA/Jefri) |
SAPA (TIMIKA) - Permintaan terhadap ayam pedaging atau ayam beku di Kabupaten Mimika cukup tinggi.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Mimika, Yosefin Sampelino menjelaskan bahwa setiap bulan ayam yang di supplay
ke Timika mencapai 400 ton ayam beku.
Menurutnya, jika ini menjadi usaha masyarakat maka akan
lebih baik untuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan, namun masih ada beberapa
kendala seperti harga pangan yang tinggi dan harus punya rumah potong.
"Ayam pedaging menjadi prioritas pembinaan Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan, hanya saja kita butuh rumah potong unggas dan
itu yang belum tersedia. Rencana kita mau bangun di tahun 2021 namun minimnya
anggaran sehingga kita akan usahakan di tahun 2022," terangnya kepada Salam
Papua, Senin (19/7/2021).
Ayam pedaging biasanya didatangkan dari Surabaya, termasuk
daging sapi dan daging kambing, kecuali daging babi dan telur dari Mimika.
Dia mengungkapkan, produksi telur di Kabupaten Mimika terus
meningkat. Kini produksi telur lokal mencapai 11,3 ton perhari dan biasanya dikirim
ke Kabupaten tetangga seperti Wamena, Asmat, Nduga, dan Tolikara.
"Untuk peternakan sapi di Mimika juga harus segera
dilakukan. Jika tidak beternak sapi mulai dari sekarang, kemungkinan 5 atau 10
tahun ke depan sumber-sumber sapi tidak ada lagi dan kita akan kesulitan untuk
datangkan dari luar, sehingga pemerintah harus membina peternakan sapi di
Timika mulai dari sekarang," terangnya. (Jefri Manehat)
0 komentar:
Posting Komentar