![]() |
Kadistrik Tembagapura, Thobias Yawame saat menunjuk sekolah yang telah hancur (Foto:SAPA/Acik) |
SAPA (TIMIKA) – Gedung sekolah di Banti 2 yang baru saja selesai dibangun tahun 2019 lalu kini telah hancur lantaran dindingnya dibongkar dan dipakai warga sebagai kayu bakar.
Selain dinding yang berbahan kayu yang dibongkar, semua kaca
pada bagian jendela dan ventilasi udara pun hancur berantakan. Sedangkan
vasilitas bagian dalam seperti bangku, kursi, meja dan papan tulis dijarah
habis tidak tersisa. Bagian lantai berserakan pecahan kaca, kotoran manusia dan
ludah pinang.
“Ini kenyataan. Warga bongkar untuk dijadikan kayu bakar.
Itu karena kondisi mereka usai dipulangkan dari Timika beberapa waktu lalu.
Waktu itu mereka tidak ada kayu bakar dan kompor,” ungkap Kepala Distrik
Tembagapura, Thobias Yawame, Selasa (17/8/2021).
Thobias mengaku, pernah lima kali menegur warga berbeda yang
kedapatan membongkar bangunan tersebut. Bahkan, ia pun pernah menampar seorang
anak usia sekolah lantaran ketahuan saat membongkar dinding pada bangunan
dengan material baja itu.
“Saya pernah tampar anak usia sekolah. Saya sampaikan bahwa
ini gedungmu yang disiapkan supaya kau bisa belajar di dalamnya. Saya sudah
sering menegur warga lainnya juga. Itu kalau saya dapat, tapi karena saya tidak
lihat, makanya sekarang gedungnya hancur,” ujarnya.
Melihat kondisi itu, ia pun telah kumpulkan semua warga dan
mengingatkan bahwa jika gedung sekolah tersebut terus dihancurkan, itu berarti
anak-anak Banti tidak akan sekolah.
“Kalau sudah begini, kalian semua tidak usah sekolah saja.
Sejak saya marah-marah baru mereka berhenti bongkar sekolah itu. Kalau tidak,
semuanya akan dibongkar,” tuturnya.
Sejak kembali setelah dievakuasi ke Timika, sampai saat ini
sama sekali tidak ada aktivitas belajar mengajar di Banti.
“Anak-anak semuanya tidak sekolah,” katanya.
Sedangkan untuk layanan kesehatan sudah berlangsung dengan
baik dengan pelayanan mulai hari Senin sampai Sabtu dan pergantian tenaga medis 2 orang setiap dua Minggu sekali.
“Layanan kesehatan sudah berjalan. Setiap hari ada pelayanan kesehatan kecuali hari Minggu,” tuturnya.
Bangunan RS yang dulu dibakarpun saat ini belum dibangun kembali. (Acik)
0 komentar:
Posting Komentar