![]() |
Kasat Reskrim Polres Mimika, AKP Hermanto (Foto:SAPA/Acik) |
SAPA (TIMIKA) – Pemeriksaan terhadap dugaan pemotongan bantuan sosial tunai (BST) warga tujuh kampung di Distrik Mimika Barat (Kokonao) oleh unit Tipikor Polres Mimika kian mengerucut.
Kasat Reskrim Polres Mimika, AKP Hermanto mengungkapkan dugaan
kuat pemotongan BST dari Kemensos RI itu pun mengarah ke kepentingan diri
sendiri Kepala Distriknya. Sebab, Kepala Distrik terkait memang mengklaim tidak memotong BST
tersebut, tetapi dipakai untuk membeli
bahan makanan (Bama) dan biaya transportasi bagi petugas.
“Kepala Distrik Mimika Barat sudah kita mintai keterangan
dan dia mengaku bahwa uang itu tidak dipotong tapi digunakan untuk pembelian
Bama dan akomodasi. Namun, seharusnya tidak boleh karena BST itu berapapun
besarnya harus sampai ke warga. Dana operasional Pemerintah Distrik ada, kenapa
harus pakai BST? Namanya BST, kalau sebesar Rp 500 ribu untuk warga, berarti
berikan juga Rp 500 ribu. Tidak bisa dipotong-potong,” ungkap AKP Hermanto,
Jumat (13/8/2021).
AKP Hermanto juga mengaku berdasarkan hasil iterogasi dan
berdasarkan hitungan kotornya, diduga dipotong Kepala Distrik terkait sebanyak
Rp 500 juta lebih. Dimana, Rp 140 juta lebih untuk biaya Bama, BBM,
transportasi, keamanan dan perangkat kampung, sehingga masih tersisa Rp 300 juta
lebih.
“Nah yang sisa Rp 300 juta lebih itu digunakan untuk apa
saja? Kita masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penggunaan anggaran itu.
Dugaan awal kami, sisanya itu dipergunakan membeli barang untuk kepentingan pribadi, makanya akan terus
dilakukan penyelidikan. Penyelidikan nantinya ke Bank apakah ada transaksi di
situ atau tidak?,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Distrik Mimika Barat, Ernestina Takati
mengaku belum bisa mengomentari persoalan tersebut ke media. Namun, secara
pasti saat ini, dirinya sementara dalam proses pemeriksaan di unit Tipikor Polres
Mimika.
“Saya minta maaf. Untuk hal itu saya belum bisa bicara ke
media, karena untuk sementara saya juga dalam tahap pemeriksaan,” ungkap
Ernestina saat dihubungi Salam Papua via telepon. (Acik)
0 komentar:
Posting Komentar