![]() |
Dua anggota Unit Inafis Satreskrim Polres Mimika saat melakukan olah TKP (Foto:SAPA/Acik) |
SAPA (TIMIKA) – Korsleting terminal listrik pada lantai dua klinik praktek umum diduga kuat sebagai sumber api kebakaran hebat yang menghanguskan kurang lebih 12 petakan pada ruko panjang di jalan Yos Sudarso Timika tanggal 25 Agustus 2021.
Berikut penjelasan berdasarkan hasil Olah TKP Unit Inafis
Satreskrim Polres Mimika.
“Berdasarkan hasil olah TKP ada sebanyak 12 petak yang
terbakar. Kemudian dari keterangan saksi bahwa sebelum kebakaran terjadi,
sempat mendengar adanya ledakan yang berasal dari lantai dua klinik praktek umum,” ungkap Kasat Reskrim Polres
Mimika, AKP Hermanto melalui Kaur Indentifikasi dan Investigasi (Inafis), Aipda
Ramli usai melakukan olah TKP, Kamis (26/8/2021).
Dikaitkan dengan keterangan saksi, saat olah TKP juga ditemukan
adanya dua unit genset. Dimana salah satunya telah rusak dan salah satunya
aktif dengan kondisi terisi bensin dan posisi penuntupnya terbuka.
Pada dinding dekat gensetpun ada terminal colokan lstrik
yang menghubungkan tv, kipas angin dan barang elektronik lainnya. Terminal itu
juga dalam kondisi hangus yang diduga akibat korsleting yang mengakibatkan api
merambat ke genset aktif.
“Jarak antara terminal dan genset kurang lebih satu setengah
meter. Setelah kami konfirmasi, memang genset itu digunakan ketika ada
pemadaman listrik. Dalam genset itu juga masih ada bensin,” katanya.
Menurut Ramli, api mudah merambat juga dengan adanya
berkas-berkas yang diletakan di sekitarnya. Ada juga barang elektronik lainnya
sepeti AC sebanyak 7 unit yang kemudian menurut pemilik kliniknya bahwa AC
tersebut tidak digunakan selama pandemi covid-19.
Barang bukti yang diamankan dari TKP berupa terminal atau
colokan, kipas angin, tv terbakar, abu terbakar dan salah satu genset yang
meledak.
“Kebakaran terjadi sekitar jam 10.00 WIT tanggal 25 Agustus,
akan tetapi olah TKP baru bisa dilakukan saat ini (28/8/2021) setelah apinya
benar-benar padam,” tuturnya.
Sedangkan pemilik klinik saat ditemui Salam Papua mengaku,
belum bisa memberikan keterangan kepada media lantaran masih dalam kondisi
trauma melihat kliniknya ludes terbakar. Dia pun mengaku belum bisa
menyampaikan betapa besar kerugian yang dialami akibat musibah tersebut.
“Saya minta maaf yah. Saya belum bisa bicara apa-apa,”
ungkapnya. (Acik)
0 komentar:
Posting Komentar