![]() |
Seorang anggota TNI menggendong anak Banti (Foto:SAPA/Acik) |
SAPA (TIMIKA) – Jika dahulu hidup dalam ketakutan hingga harus dievakuasi ke Timika, namun saat ini warga Banti mengaku makin dicintai dan aman hidup bersama TNI dan Polri di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan Martina Natkime yang merupakan perwakilan
tokoh perempuan di Distrik Tembagapura.
Menurut dia, kedekatan TNI-Polri adalah bukti cinta yang
menjadikan masyarakat Banti merasa aman.
“Sekarang ini kami bisa tidur dan bangun dengan aman karena
ada TNI dan Polri yang jaga. Kita tidur dan bangun sama-sama di sini. Anak-anak
kami jadi aman dan bebas bermain itu karena kebaikan TNI-Polri. Itu yang selalu
kami syukuri sekarang ini,” tutur Martina usai menghadiri upacara memperingati
HUT RI ke-76 di Banti 2, Selasa (17/8/2021).
Dia mengatakan, bukti cinta TNI-Polri di Banti adalah selalu
membantu masyarakat saat dalam situasi emergency. Ketika ada masyarakat yang
mengalami sakit, pasti selalu direspon cepat oleh anggota TNI dan Polisi untuk
dievakuasi ke RS Tembagapura.
“Anak-anak saya yang Tentara dan Polisi ini baik-baik. Jadi
jangan tinggalkan kami sendiri. Momen 17 Agustus ini momen yang kami takut, tapi
sekarang rasa takut itu perlahan hilang,” katanya.
![]() |
Anggota TNI dan Polri di Banti diserobot anak-anak rebutan bingkisan HUT RI ke-76 |
Saat ini pun, lanjut dia, kita merayakan kemerdekaan RI ke-76 tahun. Usia 76 semakin tua, berarti kita benar-benar telah merdeka.
“Kita benar-benar merdeka. Jadi kami minta kendaraan itu
harus terus jalan 24 jam supaya kita saling perhatian satu sama lain. Kita harus
tetap bersama-sama,” ujarnya.
Ia pun meminta agar pembangunan dari pemerintah harus tetap
berjalan. Bila perlu Presiden Jokowidodo yang hadir melihat langsung masyarakat
13 kampung.
“Pembangunan dari pemerintah itu yang kami butuhkan, kalau
soal keamanan itu kami aman di tangan TNI-Polri,” katanya.
Wilmena Amokwame, gadis kecil berusia 9 tahun pun mengaku
hal yang sama. Menurut dia, saat ini Polisi dan Tentara yang menjadi guru untuk
dia bersama anak-anak lainnya di Banti.
“Tentara, Polisi dan Brimob itu baik. Kami biasa main
sama-sama. Mereka juga biasa kasih kami makanan. Saya ada buku gambar yang
polisi kasih. Ada juga bola yang Tentara kasih,” katanya.
Pantauan Salam Papua, kedekatan anggota TNI dan Polri di
Banti memang sangat hangat, bukatinya terpancar di momen peringatan HUT RI ke-76.
Dimana, dalam rangkaian kegiatan lomba, anak-anak Banti sangat gembira,
berteriak saling berebutan hadiah dan bingkisan yang dibagikan anggota TNI-Polri.
Saat berpapasan di jalan pun saling memberi salam hingga
bersalaman dan menundukkan kepala.
Sedangkan Kapolsek Tembagapura, Iptu Manase Sayori
menerangkan bahwa kedekatan TNI-Polri itu merupakan langkah-langkah agar
masyarakat merasa dekat, sehingga bisa menyembuhkan trauma masyarakat dan
menjadi motivasi kepada masyarakat untuk bisa kembali hidup tenang di
kampungnya sendiri.
“Makanya momen 17 Agustus ini kita buatkan lomba-lomba yang
ditujukan untuk anak-anak supaya anak-anak ini tidak trauma lagi dengan
kejadian yang pernah mereka alami. Intinya anak-anak itu harus bergembira di
hari kemerdekaan, mereka juga harus bahagia di kampung halamannya sendiri,”
kata Iptu Sayori.
Demikian juga disampaikan Danramil Tembagapura, Kapten CZI
Helmi Kabau. Menurut dia, komitmen Kepala Distrik, Kapolsek dan Danramil serta
jalinan koordinasi bersama tokoh-tokoh, maka di perayaan HUT RI ke-76 ini
adalah bagaimana caranya bisa membuat masyarakat bergembira.
Seperti diketahui, sebelumnya orang menilai bahwa wilayah
Banti merupakan wilayah yang rawan. Namun, seiring bertambahnya usia
kemerdekaan RI maka kita pun berupaya agar penilaian itu bisa berubah menjadi
wilayah yang dengan masyarakatnya yang gembira.
“Makanya kita satukan masyarakat di momen ini dengan berbagai kegiatan atau lomba. Khusus untuk anak-anak itu lomba makan kerupuk, lari (balap) karung, melukis dan lomba bawa kelereng. Untuk remaja itu lomba voli dan goyang balon secara berpasangan. Intinya kita mau melihat mereka gembira di hari kemerdekaan ini. Hadiahnya bermacam-macam seperti baju, sembako bahkan uang. Masyarakat sangat-sangat antusias,” ujarnya. (Acik)
0 komentar:
Posting Komentar