![]() |
Akdamina Susana Epa (Foto:SAPA/Acik) |
SAPA (TIMIKA) – Akdamina Susana Epa... itulah nama perempuan berparas manis asli Kabupaten Sentani, Provinsi Papua yang telah dua kali meraih medali emas Cabor bela diri Tarung Derajat yaitu pada ajang pra PON 2015 dan PON Jawa Barat 2016 lalu.
Dengan alasan aturan khusus batas usia, PON XX Papua 2021 merupakan
laga terakhir bagi perempuan dengan tinggi badan 162 cm ini. Dengan demikian,
ia berharap keberuntungan tetap tergenggam di tangannya dan medali emas pun
bisa diraih sebagai persembahan terakhirnya untuk Papua.
“Awalnya saya bergabung di olahraga tinju di tahun
2006-2007. Tahun 2015 bergabung di tarung derajat yang berpusat di Bandung.
Puji Tuhan saat pra PON 2015 raih medali emas dan PON Jawa Barat juga raih
medali emas. Sekarang ini pertandingan terakhir karena sesuai aturan batas usia hanya sampai 32 tahun. Sekarang target
kita raih tiga medali emas yaitu dari tarung putra-putri dan satu lagi dari
seni. Harapannya saya bisa tampil dengan baik, bisa raih salah satunya sebagai
persembahan terakhir,” ujar sosok ramah ini, Rabu (29/9/2021).
Pada laga terakhir yang akan dilaksanakan tanggal 8 hingga
12 Oktober 2021 ini, anak sulung dari lima bersaudara pasangan bapak Edwin Epa
dan Ibu Hubertina Oluwa ini akan bertanding di nomor 54,1-58 kg kelas petarung
putri.
“Saya harap di PON XX Papua ini ada muncul Susana Epa yang
baru bagi Papua, karena ini yang terakhir untuk saya bertanding,” ujarnya.
Dua kali berlaga di kancah nasional, ia menilai bahwa semua
atlet perwakilan dari setiap Provinsi itu berat-berat. Namun, dengan persiapan
yang telah dijalani selama kurang lebih dua tahun terakhir, ia pun pastikan bisa
menampilkan yang terbaik.
Manuel Maker yang merupakan pelatih atlet tarung derajat
Papua mengaku, atlet yang akan terjun di PON XX Papua 2021 sebanyak 23 untuk 18
nomor yang diperlombakan yaitu 14 nomor tarung bebas dan 4 nomor seni.
Dari awal tim Papua targetkan dua medali emas mengingat tim
Papua tergolong baru masuk di Cabor tarung derajat, sehingga tidak mau terlalu
membebani atlet. Akan tetapi ketika melihat kesiapan para atlet maka optimis bisa
raih lebih dari dua medali.
“Hari ini kita lakukan persiapan kompetisi, tetapi karena
ada kunjungan langsung dari pengurus dan dari perguruan maka semua atlet
kembali dibekali dengan teknik dan taktik. Yang kita tekannkan saat latihan itu
soal kecepatan, kelincahan dan reaksi,” katanya. (Acik)
0 komentar:
Posting Komentar