![]() |
Pesawat skyranger microlight yang menarik glider saat lomba terbang layang PON XX Papua Klaster Mimika (Foto:SAPA/Yosefina) |
SAPA (TIMIKA) - Pesawat skyranger microlight harus melakukan maintenance (perawatan) setelah mencapai 75 jam terbang, sehingga terpaksa dihentikan sementara untuk menarik gilder atau pesawat layang dalam cabang olahraga (Cabor) terbang layang pada PON XX Papua Klaster Mimika.
“Jadi aturannya per 75 jam sudah harus maintenance. Memang
pesawat ini tidak ada masalah tapi untuk pesawat itu ada hal yang mengganjal
tidak boleh dipaksakan. Tadi instrumennya ada yang tidak normal,” kata Pilot
Pesawat Skyranger Microlight, Yoyo, saat ditemui awak media di Hangar Bandara
Internasional Mozes Kilangin Timika Sisi Selatan, Senin sore (27/9/2021).
Ia mengatakan, teknisi akan memeriksa pesawatnya dan melihat
permasalahnnya. Untuk itu, ia belum dapat memastikan waktunya kapan pesawat
tersebut bisa digunakan lagi.
“Ada alatnya yang harus diganti, tapi kita lihat dulu spare-partnya
ada atau tidak di sini saat ini,” ujarnya.
Namun saat ini sudah ada pesawat Cesna 172 yang merupakan
pesawat yang seharusnya digunakan untuk menarik glider dalam PON XX Papua ini,
tapi karena pesawat tersebut tibanya terlambat, sementara lomba sudah harus
dilaksanakan tanggal 23 September lalu sehingga digunakan pesawat microlight.
Pesawat Cesna 172 memang sudah tiba di Timika, hanya saja
menurut dia, harus melalui beberpa proses pemeriksaan terlebih dahulu dan tidak
bisa langsung digunakan.
“Itu pesawat datang baru tadi malam, masih harus cek lagi
ada beberapa urutan. Jadi perlu beberapa hari,” ujarnya.
Ia menyebutkan pesawat skyranger microlight yang digunakan
untuk menarik glider ini akan melepas pesawat glider di atas 1000 sampai 1500
kaki di atas permukaan tanah.
“Jadi kalau memang atlet penerbang sudah siap dilepas di
ketinggian itu kita lepas,” ujarnya. (YOSEFINA)
0 komentar:
Posting Komentar