Kontingen Jayawijaya saat tiba di bandara mozes kilangin (atas) dan kontingen Asmat saat tiba di tempat penginapan (bawah) (Foto:Istimewa) |
SAPA (TIMIKA) - Kontingen Pesparawi XIII se-Tanah Papua mulai berdatangan di Timika dimana Kabupaten Jayawijaya menjadi kontingen yang pertama tiba, pada Senin pagi (25/10/2021) sekitar Pukul 10.35 WIT.
Kontingen Jayawijaya sebanyak 50 orang ini dijemput oleh Ketua
Umum Panitia Pelaksana (Panpel) Pesparawi XIII se-Tanah Papua yang juga sebagai
Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob dan Sekretaris Umum bersama panitia
penjemputan di Bandara Internasional Mozes Kilangin Timika Sisi Selatan.
Penjemputan ditandai dengan pengalungan noken dan pemasangan
topi adat Papua oleh Sekretaris Umum Panpel Pesparawi XIII se-Tanah Papua, I
Nyoman Putu Arka kepada Ketua Pelatih Umum Kontingen Pesparawi Jayawijaya,
Yemima Kopeuw. Selanjutnya disambut oleh tim yang menggunakan pakaian adat
Papua dan Bali.
Kemudian dilanjutkan dengan tarian Papua dan diarak ke micro
bus untuk mengantarkan rombongan menuju ke Mess GKI Marthen Luther di Jalan
Kartini sebagai tempat penginapan.
Ketua Pelatih Umum Kontingen Pesparawi Jayawijaya, Yemima
Kopeuw mengatakan bahwa jumlah seluruh peserta Pesparawi dari Jayawijaya
sebanyak 120 orang dibagi dalam 3 kloter kedatangan.
“Kloter pertama hari ini 50 orang,” kata Yemima kepada
wartawan di Bandara Internasional Mozes Kilangin Timika.
Ia mengaku kontingen Jayawijaya tidak memiliki target khusus,
yang penting memberikan yang terbaik untuk Tuhan.
“Menyangkut target yang penting kita berikan terbaik untuk
Tuhan,” katanya.
Beda dengan Pesparawi XII se-Tanah Papua di Kaimana tahun
2017 lalu, Kontingen Jayawijaya mengikuti semua kategori, namun di Pesparawi
Papua di Timika ini Jayawijaya hanya ikut 9 dari 12 kategori lomba yakni paduan
suara anak, paduan suara pria, solo anak 7 sampai 9 tahun, solo anak 10 sampai
13 tahun, paduan suara remaja, paduan suara wanita, musik pop gerejawi, vokal
grup, solo remaja putri, solo remaja putra, paduan suara dewasa campuran, da paduan
suara etnik inkulturatif.
“Jadi kategori lomba yang kami tidak ikut itu ada tiga,
musik pop gerejawi, paduan suara remaja dan paduan suara etnik inkulturasi.
Waktu di Kaimana kami dapat emas untuk semua kategori,” ujarnya.
Yemima menambahkan, dirinya sangat bangga dan terkesan
dengan penjemputan yang dilakukan oleh panitia.
“Luar biasa penyambutannya. Sekalipun kehadiran kami tidak
full, tapi kami merasa sangat dihargai,” ujarnya.
Sementara itu kontingen Asmat sebagai kontingen kedua yang
datang hari ini menggunakan pesawat Wings Air disambut oleh Sekretaris Umum
Panpel Pesparawi XIII se-Tanah Papua, I Nyoman Putu Arka.
Rombongan diiringi dengan tarian seka menuju ke bus yang
telah disiapkan panitia untuk mengantar ke Wisma Kolose Pendidikan Guru, yang
beralamat di Jalan Poros SP2-SP5 sebagai tempat penginapan Kontingen Asmat.
Di Wisma Kolose Pendidikan Guru Kontingen Asmat disambut
oleh Ketum Panpel Pesparawi XIII, Johannes Rettob.
Kepada wartawan, Kepala Kantor Kementerian Agama Asmat,
Yohanes Nahak mengatakan persiapan Kontingen Asmat sudah tiga tahun sehingga
mereka optimis menang di enam kategori yang diikuti yakni paduan suara dewasa
pria, paduan suara anak usia 7 sampai 9 tahun, paduan suara remaja, solo anak,
solo remaja putra dan paduan suara solo remaja putri.
Menurutnya, sejak tiga tahun terakhir kontingen Asmat terus
melakukan persiapan menjelang Pesparawi.
“Kami terus menerus mempersiapkan diri untuk membawa
kontingen Asmat menuju Pesparawi XIII di Mimika dan kami siap. Kami optimis ada
PS yang masuk ke tingkat nasional,” ucapnya.
Ia mengaku sangat senang dan bahagia dengan penyambutan yang
dilakukan Panitia Pesparawi.
“Saya selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Asmat merasa
senang dan bahagia atas sambutannya. Kami tidak menyangka disambut seperti ini
di bandara,” katanya.
Untuk diketahui, Bupati Asmat dan Ketua Pelatih Asmat
dijadwalkan akan tiba besok, Selasa (26/10/2021) di Timika, sementara Bupati
Jayawijaya akan tiba Jumat (29/10/2021). (YOSEFINA)
0 komentar:
Posting Komentar