SAPA (TIMIKA) – Menteri BUMN RI Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali kagum melihat kemegahan Mimika Sport Complex (MSC) yang telah dibangun PT. Freeport Indonesia (PTFI).
Hal ini disampaikan tiga menteri tersebut saat mengunjungi
MSC sekaligus menyaksikan langsung pertandingan basket tim Putri Papua vs tim
Putri DKI Jakarta, Senin (4/10/2021).
Kunjungan tiga menteri ini didampingi langsung Presdir PTFI Tony
Wenas, Wakil Presdir PTFI Jenpino Ngabdi, Direktur PTFI Claus Wamafma serta Bupati Mimika Eltinus Omaleng.
Kepada awak media, Menko PMK Muhadjir Effendy mengaku venue
basket di MSC sangat luar biasa dan berstandar internasional. Ini tentunya
sebagai kontribusi PTFI dan yang paling penting adalah agar bagaimana fasilitas
ini bisa dimanfaatkan pasca PON XX.
Dia berharap agar bisa melakukan rekrutmen dan pembinaan
atlet-atlet yang bertalenta di Papua, sehingga anak-anak Papua yang secara
alamiah telah memiliki potensi di bidang olahraga bisa tersalurkan dengan baik.
“Venue Basket ini berstandar internasional. Kami juga sudah
kunjungi venue billiard dan Bupati sampaikan bahwa semua peralatan sudah
lengkap,” kata Muhadjir.
Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali
menyampaikan terimakasih kepada PTFI. Menurut dia, saat pembukaan PON XX di
Jayapura, Gubernur Papua Lukas Enembe telah meminta kepada Presiden Jokowidodo
agar menetapkan Papua sebagai Provinsi olahraga. Hal itu karena infrastruktur
olahraga yang luar biasa yang ada di Jayapura atau pun di Mimika serta Merauke.
Dengan telah dibangunnya venue-venue, baik oleh pemerintah
pusat ataupun oleh PTFI, maka Presiden mengharapkan agar di provinsi ataupun di
Kabupaten dan Kota harus menyiapkan rencana untuk mengelolanya agar dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat, juga diberikan kepada Perguruan Tinggi,
Gereja-gereja dan yang lainnya untuk bisa dipergunakan sebagai asrama ataupun
tempat untuk berlatih.
“Komitmen dari Kementerian Pemuda dan Olahraga sebisa
mungkin agar kegiatan olahraga tingkat nasional ataupun internasional akan kita
dorong ke Papua. Misalnya kejurnas,” kata Zainudin.
Yang paling utama adalah peran Pemda. Dalam hal ini, ketika
Pemda tidak kreatif menyiapkan kegiatan pasca PON XX, maka nasib venue-venue
ini akan sama dengan tempat-tempat lainnya.
“Tapi saya yakin, semangat masyarakat dan pemerintah Papua
untuk menjadikan Papua sebagai provinsi olahraga, itu menjadi motivasi
tersendiri,” ujarnya.
Pemerintah pusat ikut membantu membangun fasilitas, demikian
juga dengan PTFI, akan tetapi pemeliharaannya diserahkan kepada Pemda,
sebagaimana tempat-tempat lainnya di luar fasilitas olahraga.
“Kalau fasilitas sudah dibangun, yang kita lakukan yaitu
mendorong kegiatan tingkat nasional untuk digelar di sini, tapi untuk
pengelolaannya tetap di daerah,” ujarnya.
Sedangkan Menteri BUMN RI, Erick Thohir menegaskan, untuk
perawatan seluruh venue yang dibangun pemerintah pusat itu konsisten, roadmap
yang telah dibuat oleh Kemenpora bahwa fokus membantu 17 Cabor. Ini sudah dibuktikan,
dimana beberapa persen BUMN telah bekerjasama dengan Cabor-cabor tertentu.
“Itu yang kita maksimalkan sekarang. Tentunya khusus buat
PON di Papua, Freeport dan PLN sudah sangat mendukung. Intinya, seperi yang
disampaikan Kemenpora untuk pembangunan Cabor itu harus gotong royong. Tidak
semuanya menjadi tanggungjawab pemerintah pusat, tapi kita harus lakukan secara
bersama-sama,” ungkapnya.
Untuk kontribusi PTFI,
Erick mengungkapkan, bisa dilihat sendiri dan sudah sangat bagus yaitu MSC.
“Selanjutnya diharapkan Pemda yang harus mengelola dengan
baik semua aset tersebut dengan terus membuat event sekaligus melakukan
perawatan venue-venue itu. Kalau tidak, sangat disayangkan,” tutur Erick.
(Acik)
0 komentar:
Posting Komentar