![]() |
Warga Mimika saat menyaksikan laga final futsal putra Papua Vs Jawa Barat PON XX melalui videotron di bundaran Timika Indah (atas) dan di pasar lama (bawah) Timika (Foto:SAPA/Acik) |
SAPA (TIMIKA) – Ada suasana gembira bercampur kekecewaan di raut wajah warga Kabupaten Mimika di balik kemenangan tim futsal putra Papua yang meraih medali emas setelah menaklukkan tim futsal Jawa Barat pada babak final pertandingan futsal putra PON XX Papua 2021 yang digelar di venue futsal di SP5 Timika, Minggu (3/10/2021).
Ironis, tim futsal menang, warga Mimika kecewa.
Di balik euforia kemenangan tim futsal putra Papua dan
berhasil meraih medali emas pada PON XX, ada ratusan warga Mimika yang kecewa
lantaran tidak dapat menyaksikan secara langsung pertandingan tersebut karena
dibatasi jumlah penonton di dalam venue futsal.
Kekecewaan warga semakin bertambah ketika akhirnya memilih
menyaksikan laga tersebut melalui layar vidiotron yang di pasang Pemkab Mimika
di empat titik di kota Timika, namun ternyata warga hanya disuguhi layar
videotron kosong pada saat laga sedang berlangsung, khususnya di lokasi gedung
Emeneme Yauware dan di lapangan pasar lama di jalan Yos Sudarso Timika.
Pantauan Salam Papua, kekecewaan terpancar dari wajah warga
yang menyaksikan di layar videotron di sekitar pasar lama dan di sekitar bundaran
Timika Indah lantaran tayangan siaran langsung tersebut ibaratnya mati enggan
hidup pun tak mau.
Sesekali dalam tempo detik, nampak pada layar videotron
pertandingan Tim futsal putra Papua di babak final melawan tim futsal putra
Jawa Barat kian memanas. Teriakan sejumlah penonton di venue futsal nampak
terdengar meski tersendat-sendat seakan membakar rasa penasaran warga yang
memadati dua titik di pusat kota Timika itu.
“Ini sudah keterlaluan. Kami mau nonton langsung anak-anak
di GOR (venue futsal), tapi petugas melarang kami masuk. Kami datang ke sini
juga barang ini (videotron, Red) tidak bagus. Pemerintah memang tidak
memperdulikan kami,” gumam seorang ibu.
Arus lalulintas di persimpangan jalan sekitar pasar lama menjadi
padat merayap dan nyaris tak terpecahkan meski diatur oleh beberapa personel
Polres Mimika.
Selain di persimpangan tersebut, beberapa warga juga berdiri di pinggiran jalan di bundaran Timika Indah. Sambil menengada ke layar videotron, sejumlah warga ini berteriak dan protes karena yang ditampilkan di layar videotron hanyalah iklan yang mempromosikan maskot PON XX Papua 2021, bahkan sering menampilkan layar kosong. (Acik/Jimmy)
0 komentar:
Posting Komentar