Puluhan relawan lakukan aksi bakar ban depan sekretariat bidang SDM (Foto:SAPA/Acik) |
SAPA (TIMIKA) – Hingga saat ini masih ada sebanyak 123 relawan PON XX yang belum menerima honor dan kembali melakukan aksi bakar ban di depan sekretariat bidang SDM PB PON XX Sub Mimika.
Puluhan dari ratusan relawan yang belum menerima honor ini
datang ke sekretariat bidang SDM, Rabu (10/11/2021), dan merongrong petugas dengan
berbagai lontaran kekecewaan. Mereka mengaku sangat kesal lantaran rekan-rekan
mereka yang lain telah menerima honor tersebut di tanggal 8 dan 9 November,
sedangkan mereka telah bolak balik ke ATM, tapi isi saldo tetap saja belum
bertambah.
“Kami kenapa? Kami juga kerja untuk sukseskan PON XX. Kami
sama dengan yang lainnya, kerja selama 20 hari dan selalu tandatangan. Kami
minta supaya bidang SDM jelaskan hal ini,” ungkap salah seorang relawan yang
juga dibenarkan oleh relawan lainnya.
Relawan lainnya juga mengaku menerima informasi dari
rekan-rekannya yang telah menerima honor bahwa terjadi pemotongan dan tidak sesuai
dengan jumlah hari kerja.
Menanggapi hal ini, Ketua bidang SDM PB PON Sub Mimika, Agus
Krei mengatakan bahwa honor dari 123
relawan ini belum masuk lantaran kesalahan administrasi.
Nama relawan yang harusnya terdata sebagai nasabah bank BNI,
tapi namanya malah terkirim ke bank Papua atau BRI. Dengan demikian, secara
otomatis tidak bisa menerima uangnya, karena harusnya melalui Bank BNI,
sehingga bank Papua ataupun BRI harus mengembalikan lagi uangnya ke bank BNI
dan selanjutnya dikirim ke nasabah yang bersangkutan.
“Jadi ini butuh waktu. Ini murni kesalahan teknis, karena
berkaitan dengan data ribuan relawan. Jadi pihak Bank butuh waktu lagi untuk
memproses penyaluran. Kalau memang nama relawan terdata di bank BNI, tapi
uangnya disetor ke BRI, maka pihak BRI harus mengembalikannya ke BNI dan selanjutnya
diproses,” kata Agus.
Agus mengungkapkan, ia telah melakukan koordinasi ke bank
BRI dan bank Papua. Dua bank ini telah mengembalikan uang ke bank BNI khusus
untuk yang merupakan uang milik relawan yang terdaftar di bank BNI.
Menurut dia, bank BRI telah mengembalikan uang milik 11
orang relawan ke bank BNI. Kemudian dari BNI juga terpaksa mengirim ke bank BRI
uang milik relawan yang harusnya disalurkan melalui bank BRI. Sedangkan khusus
untuk yang berurusan dengan bank Papua ada 72 orang yang bermasalah dan harus
dikembalikan ke Jayapura dan itupun telah dikoordiniasikan bersama bendahara umum
PB PON untuk persoalan ini.
“Saya baru saja ketemu kepala bank BNI. Jadi untuk 38 orang
akan segera mereka transfer ke bank Papua dan BRI. Untuk yang di bank Papua
itu, saya belum bisa terhubung ke bendahara umum PB PON di Jayapura,” tutur
Agus.
Agus berharap agar persoalan ini dibicarakan dengan hati dan
kepala dingin. Sebab pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak PB PON di
Jayapura termasuk ke pihak bank.
“Pagi ini dari sekretaris umum PB PON di Jayapura
perintahkan saya untuk ke Jayapura lagi. Padahal saya baru beberapa hari lalu
dari Jayapura. Saya mohon maaf karena memang yang bersangkutan dengan bank
Papua ini agak rumit. Saya akan upayakan hari ini di Timika, tapi kalau tetap
tidak bisa, maka saya akan berangkat lagi ke Jayapura,” ujarnya.
Aksi bakar ban para relawan ini dibubarkan oleh aparat
keamanan Polres Mimika. Demikian juga halnya mediasi bersama pihak bidang SDM
dikawal ketat aparat keamanan. (Acik)
0 komentar:
Posting Komentar