Kondisi bangunan SD Inpres di Distrik Hoya (Foto:Istimewa) |
SAPA (TIMIKA) - Sejak tahun 2012 silam hingga saat ini tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dasar (SD) Inpres Distrik Hoya Kabupaten Mimika, Papua.
Hal tersebut disampaikan tokoh pemuda intelektual Distrik
Hoya, Peanus Uamang kepada Salam Papua melalui sambungan Telepon belum lama ini.
Peanus menyebut sejak tahun 2012 tidak ada aktivitas KBM
yang berjalan, guru-guru tidak pernah berada di tempat. Selain itu, gedung
sekolah SD inpres Hoya juga perlu direnovasi, sebagian besar fisik gedung
tersebut sudah rusak.
Peanus mengungkapkan, guru-guru hanya ada pada saat ujian
naik kelas atau ujian nasional. Jika hal ini terus dibiarkan bagaimana nasib
dan masa depan anak-anak?
Sekarang, kata Peanus, anak-anak terlantar dan tidak bisa
mendapat layanan pendidikan yang layak seperti anak-anak di daerah kota.
"Waktu itu ada dua guru naik ke Distrik Hoya pada saat
ujian. Karena kesal masyarakat tolak mereka, masyarakat emosi kenapa guru-guru
hanya datang pada saat ujian saja, lalu bagaimana dengan pendidikan anak? Kini
anak-anak jadi buta huruf, dan karena tidak ada pendidikan, anak-anak lebih
memilih mengikuti orang tuanya berkebun, berburu. Ini sangat memprihatinkan,"
ungkap Peanus.
Dikatakan, satu hal yang menjadi kendala bagi guru adalah masalah
transportasi, namun menurutnya, seharusnya Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika
atau melalui guru-guru dapat berkomunikasi dengan masyarakat setempat,
sebaiknya seperti apa pendidikan disana.
Ia menyayangkan tidak pernah ada komunikasi dan keterbukaan
dari guru-guru atau dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika dan akibatnya
anak-anak ditelantarkan.
Masalah keamanan, Peanus memastikan aman dan kondusif.
"Kami pastikan tidak ada gangguan. Kami sangat senang
kalau guru- guru aktif mengajar anak-anak kami, karena pada dasarnya kami ingin
melihat generasi kami juga bisa lebih dari kami. Kami siap menjamin keamanan di
sana yang penting ada komitmen dari Dinas pendidikan untuk menghidupkan
pendidikan di Hoya karena semua masyarakat di sana rindu anak-anak mereka bisa
sekolah bukan menjadi buta huruf," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Jeni
O. Usmany mengungkapkan bahwa selama ini KBM di SD Inpres Hoya Distrik Hoya
berjalan seperti biasa dan guru-guru selalu berada di tempat.
"Kepsek SD Hoya dengan 2 gurunya selama ini tetap aktif
di sana. Itu guru di antar dan belum dijemput, jadi mereka masih di sana. Guru
di antar pakai coper," ungkap Jeni saat dikonfirmasi Salam Papua melalui pesan
WhatsApp.
Sementara terkait fisik bangunan SD Inpres Hoya, ia mengaku memang
ada kerusakan.
"Kalau bangunan sekolah memang info dari Kepsek sudah
rusak tapi tidak rusak berat dan masih layak, selama ini mereka pakai aktivitas
KBM," ujarnya. (Jefri Manehat)
0 komentar:
Posting Komentar