Kadisperindag Mimika, Petrus Pali Ambaa (Foto:SAPA/Jefri) |
SAPA (TIMIKA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Petrus Pali Ambaa mengungkapkan bahwa naiknya harga BBM jenis minyak tanah di Mimika akibat ulah pangkalan minyak tanah yang nakal.
Ia mengatakan, menjelang Natal dan akhir tahun 2021 pangakalan
nakal sengaja menjual harga minyak tanah di atas harga yang ditetapkan oleh
pemerintah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Harga minyak tanah yang ditetapkan sebesar Rp 5 ribu di
wilayah perkotaan dan Rp 5.500 untuk wilayah pinggiran kota.
"Kalau ada yang harganya di atas yang ditetapkan itu
ulah dari pangkalan Nakal. Bahkan mereka juga sengaja menimbun stok minyak
tanah sehingga banyak masyarakat yang tidak mendapatkan bagiannya dan kami akan
tindak tegas. Bagi masyarakat yang mendapatkan hal seperti itu segera laporkan
kepada Disperindag dan kami akan tindaklanjuti," kata Petrus saat ditemui
di Kantor Disperindag Mimika, Senin (6/12/2021).
Ia mengaku pihak Disperindag telah melakukan pertemuan
dengan para agen minyak tanah di Mimika. Dalam pertemuan tersebut para agen
ditekankan untuk mengontrol setiap pangakalan sehingga tidak bermain harga
seenaknya.
"Pangkalan yang terus bermain nakal, Disperindag akan
meminta kepada agen untuk memutuskan hubungan usaha dengan pangkalan," tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Disperindag segera bertindak untuk
menertibkan semua penjual minyak eceran di pinggir jalan.
Menjelang Natal 2021, Disperindag akan melakukan operasi
pasar dengan menjual minyak murah kepada warga yang membutuhkan.
"Operasi pasar untuk menekan kelangkaan dan kenaikan
harga minyak tanah jelang Natal dan Tahun Baru," ungkapnya.
Di tempat yang berbeda, Sustainability Report (SR) Pertamina
Timika, Nanda menjelaskan bahwa harga minyak tanah di Mimika sejak Januari hingga
Desember normal.
"Sejak awal tahun hingga akhir tahun harga minyak tanah
tetap sama tidak ada perubahan," ujarnya. (Jefri Manehat)
0 komentar:
Posting Komentar