Kepala Distrik Tembagapura, Thobias Yawame (Foto:SAPA/Jefri) |
SAPA (TIMIKA) - Transportasi menjadi kendala terbesar bagi aktivitas masyarakat dan pelayanan di Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika saat ini.
Hal tersebut disampaikan Kepala Distrik Tembagapura, Thobias Yawame kepada Salam Papua, Rabu (22/12/2021).
Thobias menjelaskan, pelayanan pendidikan dan kesehatan di wilayah Tembagapura berjalan baik namun tidak maksimal, begitupun aktivitas masyarakat.
"Kita apresiasi petugas kesehatan dan guru walaupun dengan keterbatasan serta begitu banyak tantangan tetapi pelayanan tetap berjalan. Kalau aktivitas masyarakat memang sangat terbatas," terangnya.
Dia mengaku, untuk menempuh wilayah Tembagapura hanya ada Transportasi Udara dan Darat.
"Transportasi darat (Bus) biasanya masyarakat di fasilitasi pihak perusahaan (PTFI, Red) namun itu tidak setiap saat, sedangkan transportasi udara kita harus mengocek anggaran sebesar Rp 35 juta hingga Rp 75 juta untuk sekali terbang. Itu yang membuat pelayanan dan aktivitas masyarakat tidak berjalan baik," ujarnya.
Ia juga menambahkan, masyarakat 13 Kampung yang tersebar di wilayah Distrik Tembagapura sangat membutuhkan perhatian dari Pemerintah Daerah secara khusus.
"Selama ini yang menjadi perhatian pemerintah hanya 3 kampung yakni Banti 1, Banti 2 dan Arwanop, sedangkan kampung yang lain juga butuh perhatian pemerintah," tutupnya. (Jefri Manehat)
0 komentar:
Posting Komentar