Salah satu rumah warga yang tidak layak huni di Kampung Diloa 2, Distrik Jila, Mimika, Papua. (Foto-Istimewa) |
Hal ini disampaikan Kepala Kampung Diloa 2, Simion Deikme kepada Salam Papua, Selasa (18/1/2022).
Menurut dia, rumah-rumah yang berkonstruksi kayu itu sudah lapuk.
Atapnya juga sudah bocor sehingga ada beberapa yang menutupnya dengan terpal.
Untuk itu ia berharap Pemkab Mimika bisa mengalokasikan dana dari APBD atau APBN untuk bisa membangun rumah layak huni bagi masyarakat asli Papua, yang berdomisili di kampung tersebut.
Selain 100 lebih rumah warga yang perlu dibangun, di Diloa 2 juga membutuhkan balai kampung, karena selama ini tidak ada balai kampung sehingga aktivitas pemerintahan kampung dilakukan di alam terbuka.
Contohnya untuk rapat bersama atau pembagian bantuan langsung tunai (BLT) hanya bisa dilakukan di alam terbuka.
“Saya ini tidak ada kantor, jadi kalau ada rapat atau
kegiatan lainnya itu kita lakukan di tempat terbuka. Ini juga sudah sering saya
keluhkan, tapi tidak didengar,” ujarnya. (Acik)
0 komentar:
Posting Komentar