Kadis Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra (Foto:SAPA/Jefri) |
SAPA (TIMIKA) – Dua dari sembilan kasus baru Covid-19 di Mimika dikirim sampelnya ke Jakarta untuk memastikan terkait varian baru Omicron.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Mimika, Reynold Ubra. Dua sampel tersebut dikirim dari rumah sakit Tembagapura
dan rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Mimika.
"Kita kirim sampelnya untuk memastikan bahwa apa betul
terpapar Omicron atau tidak," kata Rey, Rabu (26/1/2022).
Dua orang pasien yang dikirim sampelnya termasuk 7 kasus
lainnya yang terdeteksi dalam beberapa pekan ini merupakan para pelaku perjalanan
yang datang dari luar Papua.
Dia melanjutkan, jika sampel yang dikirim terkonfirmasi
Omicron, Pemerintah Kabupaten Mimika tetap mengikuti arahan dan kebijakan
pemerintah pusat terkait pengetatan pada pintu masuk berdasarkan kondisi daerah.
"Saat ini pemerintah daerah mengikuti arah kebijakan
dari pusat berdasarkan level termasuk kebijakan bagi pelaku perjalanan semuanya
merujuk pada keputusan pusat," ungkapnya.
Ia juga berharap masyarakat tidak panik dan tetap menjaga
protokol kesehatan.
"Jangan panik, tetap mematuhi protokol kesehatan,
karena bagaimanapun orang yang sudah melakukan vaksinasi tetap akan terpapar
tetapi gejalanya akan jauh lebih ringan dibandingkan orang yang belum menerima
vaksin. Vaksinasi dan jaga protokol kesehatan adalah cara terbaik untuk
mengendalikan penyebaran," tegas Rey.
Ia menambahkan, cakupan vaksinasi Covid-19 di Mimika telah
mencapai 72 persen dosis pertama dan 58 persen dosis kedua.
Sedangkan dosis ketiga atau Booster masih tergolong rendah
cakupannya dikarenakan saat ini vaksinasi booster masih diperuntukan bagi
tenaga kesehatan (Nakes).
"Vaksinasi Booster ini juga kita kejar untuk TNI-POLRI
serta Swasta," ujarnya.
Sementara vaksinasi anak usia 6-11 tahun dan 12-17 tahun,
Dinas Kesehatan sedang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, pihak Yayasan, dan
pihak sekolah termasuk orang tua.
"Selain itu kami
juga akan melakukan pertemuan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh
perempuan dan untuk menyamakan persepsi
sebelum pelaksanaan vaksinasi berjalan," tutup Reynold. (Jefri Manehat)
0 komentar:
Posting Komentar