Translate

Sekum KONI Mimika Sesalkan Pemain Futsal Pukul Wasit

Bagikan Bagikan

Sekretaris Umum KONI Mimika, Cessar Avianto Tunya (kiri) mendampingi Wasit Marsel Kelanangame  memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor KONI, Jalan Hasanuddin, Timika, Papua. (Foto-SAPA/Jefri)

SAPA (TIMIKA)
- Sekretaris Umum (Sekum) KONI Mimika, Cessar Avianto Tunya menyesalkan tindakan pemain futsal yang memukul wasit. 

Insiden ini terjadi di Lapangan Irfan Futsal Nawaripi, Jalan Yos Sudarso, Minggu (29/1/2022) lalu pada Kejuaraan DPPU Pertamina. 

Tindakan pemukulan itu dilakukan seorang pemain kepada Marsel Kelanangame  yang saat itu bertindak sebagai wasit. 

"Tindakan seperti ini tidak boleh terjadi lagi dicabang olahraga apapun, tidak boleh ada, dan ini harus di proses hukum  biar ada peringatan keras kepada semua," kata Cessar saat mendampingi Marsel Kelanangame memberikan keterangan Kepada wartawan di Kantor KONI, Jalan Hassanudin, Timika, Papua, Senin (31/1/2022). 

Dia juga menegaskan kepada setiap instansi   di Mimika yang menyelenggarakan kejuaraan, wajib menyampaikan perihal kegiatan olahraga kepada induk olahraga untuk mendapat arahan, petunjuk serta perangkat pertandingan. 

Sehingg semua pertandingan berjalan berdasarkan alurnya dan kejadian kekerasan terhadap wasit tidak boleh terjadi lagi. 

Sementars  itu, Marsel Kelanangame  menjelaskan insiden tersebut terjadi saat ia dipercayakan memimpin pertandingan futsal antara Tim Amor melawan Tim Nusantara pada Kejuaraan DPPU Pertamina. 

Pada babak pertama dan kedua tim bermain saling serang, 10 menit berjalan Tim Nusantara melakukan pelanggaran. Marsel selaku wasit utama dalam pertandingan saat itu langsung meniup peluit sebagai tanda pelanggaran. 

"Jalannya pertandingan babak pertama Tim Nusantara terlihat dominan menggunakan kontak fisik sehingga saya terpaksa mengeluarkan kartu kuning, tak berselang lama babak pertama selesai," jelas Marsel. 

Saat itu beberapa pemain protes dan meminta agar posisi Marsel sebagai wasit diganti. 

Babak kedua kembali bergulir, Marsel mengingatkan tim  agar bermain secara sportif. Waktu berjalan, Tim Amor berhasil unggul 3:2 dari tim Nusantara. 

Saat itu permainan sudah terlihat tidak  sportif lagi, permainan kedua tim berjalan panas. 

Pada menit terakhir babak kedua, terlihat Tim Nusantara memeluk salah satu pemain Tim Amor dan sebagai wasit ia melihat sebagi pelanggaran. “Saya langsung tiup peluit panjang karena di waktu bersamaan usai juga waktu babak kedua, karena tidak terima saya langsung dipukuli," terang Marsel. 

Dalam kejadian itu Marsel mengaku tidak melakukan perlawanan. 

Akibat pemukulan tersebut ia mengalami luka lebam pada dagu, hidung dan tenggorokan. Tidak hanya pukulan yang dilontarkan padanya, Marsel juga mendapat cacian dan makian. 

Tidak terima dengan hal itu,  Marsel langsung melapor kepada polisi dengan bukti luka pada bagian tubuhnya dan video yang memperlihatkan dirinya saat dipukul. 

Marsel ingin masalah tersebut diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku di negara ini. 

“Supaya ada efek jerah pada pelaku. Saat ini saya telah divisum,” ujarnya. (Jefri Manehat)

Bagikan ke Google Plus Bagikan ke WhatsApp

0 komentar:

Posting Komentar