Pengguntingan pita persemian BLK Merah Putih Kampung Nawaripi Mimika, Papua (Foto:SAPA/Acik) |
SAPA (TIMIKA) - Wakil Bupati (Wabup) Mimika, Johannes Rettob, S.Sos,MM dan Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Jasa Konstruksi Kementerian PUPR Wilayah VII Jayapura, Dwi Retni Wardani ST. M.Eng meresmikan Balai Latihan Kerja (BLK) Merah-Putih Kampung Nawaripi Kabupaten Mimika, Sabtu (15/1/2022).
Wabup Mimika, Johannes Rettob pada sambutannya menyampaikan
bahwa Balai Latihan Kerja tersebut merupakan satu-satunya yang dibangun oleh
pihak kampung dan bahkan ia mengungkapkan sebagai satu-satunya di Kabupaten
Mimika.
“Kami memberikan apresiasi kepada Kampung Nawaripi yang
terus berusaha, bagaimana membuat kampung Nawaripi ini menjadi kampung yang
mandiri, kampung yang berinovasi, kampung yang betul-betul harus bermasyarakat.
Bagaimana kita bisa menciptakan kampung yang aman seperti yang Kapolres bilang
kalau aman itu situasinya tapi kalau damai itu di hati,” ungkap John Rettob,
begitu sapaan karibnya.
Agar seluruh masyarakat dengan sendirinya akan melihat bahwa
kampung Nawaripi merupakan kampung yang aman, Ia berharap Pos Peduli Keamanan
(Peka) terus berjalan. Untuk itu ia mengucapkan terima kasih kepada Kapolres
Mimika dan jajaran yang terus berkontribusi untuk memberikan keamanan bagi
masyarakat.
“Kalau malam saya sering lewat dan melihat kalau pos-pos
kamlingnya tetap aktif, ini luar biasa. Artinya kita mau menuju sesuatu yang
baru,” lanjut John.
Ia juga berharap, BLK Merah Putih yang telah dilaunching tersebut
harus mampu membentuk pemuda-pemuda yang dapat menjadi
entrepreneur-entrepreneur yang handal.
“Dari BLK ini, hadir orang-orang yang berpotensi.
Kementerian PUPR mohon pendampingan terus, dan juga Dinas Tenaga Kerja. Untuk
itu jaga tempat ini, pola pembelajarannya diatur dengan baik dan saya berharap
dibikin sebagai satu standart pelatihan yang kemudian mereka bisa menjadi
entrepreneur. Sekarang mindset kita ubah ya, sekarang kita punya keahlian, kita
punya tanah, kita punya hutan, kenapa lagi kita harus kerja dengan orang. Kamu
bisa menjadi entrepreneur-entrepreneur yang baik, pengusaha-pengusaha yang
sukses, asal kita terus memberikan pendampingan-pendampingan. Kepala kampung
saya janji, kalau kalian bisa membuat mebel yang bagus, kalian tim ini bikin
satu tempat, bikin bengkel, bikin showroom, saya bantu nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun pada
laporannya menyampaikan bahwa BLK Merah-Putih merupakan hasil dari
perenungannya setelah menjabat sebagai kepala kampung.
Ia menceritakan tentang kegelisahannya yang menangani
anak-anak asli kampung Nawaripi dari suku Kamoro.
Dari kegelisahannya itu, ia kemudian membawanya dalam
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Kampung Nawaripi tahun 2022 dan
pada Musrembang tersebut telah disepati untuk dibangun sebuah wadah yang
kemudian diberi nama Balai Latihan Kerja (BLK) Merah-Putih.
“Sejak awal saya menjabat sebagai Kepala Kampung Nawaripi,
saya mengamati kebiasaan masyarakat saya terutama masyarakat asli Nawaripi dari
suku kamoro. Setelah menganalisa ternyata saya menemukan banyaknya Pemuda yang
putus sekolah terutama masyarakat saya dari suku Kamoro (suku asli kampung
Nawaripi),” ucap Norman.
Dia mengaku sedih melihat ketertinggalan pendidikan
pemuda-pemuda di Kampung Nawaripi tersebut.
”Jujur saya sedih melihat kenyataan bahwa ketertinggalan
Pendidikan mereka berakibat pada persaingan dalam proses pencarian pekerjaan,
sehingga mereka hanya menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak
produktif seperti mabuk-mabukan dan mencuri. Beberapa dari mereka mungkin Bapak
Kapolsek Mimika Baru sangat kenal karena seringnya di tahan di tahanan polsek,”
ujarnya.
Sedangkan Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Jasa Konstruksi
Wilayah VII Jayapura, Dwi Retni Wardani ST.,M.Eng menyampaikan bahwa ia sangat
mengapresiasi pembentukan BLK Merah Putih yang dibentuk oleh Pemerintah Kampung
Nawaripi karena pembangunan BLK ini yang pertama kali semenjak ia bertugas di
wilayah Timur dan berkantor di Jayapura.
“Saya apresiasi sekali ya, waktu kami diberikan kabar
tentang pembentukan BLK ini. Ini yang pertama kali semenjak kami berada dan bertugas
di Indonesia wilayah Timur ini bahwa kampung ada BLK, ini tentu luar biasa
sekali. Saya sudah lihat sudah punya Instagram, Facebook, punya web, itu satu
terobosan yang berani, berani keluar dari zona nyaman tapi dengan hal yang
positif,” tutur Dwi. (Acik)
0 komentar:
Posting Komentar