Kadinkes Kabupaten Mimika, Reynold Ubra (Foto:Istimewa) |
SAPA (TIMIKA) - Kasus baru terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Mimika terus mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra menyebutkan,
terhitung hingga tanggal 6 Februari 2022 kasus Covid-19 berjumlah 212.
"Sampai tanggal 6 Februari kasus Covid-19 meningkat 4
kali lebih tinggi dibandingkan Minggu lalu. Minggu lalu kasus Covid-19 hanya
berjumlah 50, sekarang meningkat menjadi 212 kasus," kata Rey Senin
(7/2/2022).
Raynold mengaku, dominan kasus baru covid-19 yang
terkonfirmasi dalam bulan Februari bersumber dari Tembagapura dengan gejala ringan.
Meskipun kasus Covid-19 terus meningkat, namun Rey
mengatakan, sejauh ini belum ada laporan adanya varian baru covid-19 atau
Omicron.
"Kami belum mendapatkan laporan terkonfirmasi Omicron
di Mimika, tapi kalau melihat karakteristik pasien dan peningkatan kasus di
Jawa dan Bali, saya pikir kemungkinan besar ini adalah Omicron, apalagi penularan
ini sangat cepat," kata Rey.
Pria lulusan Magister Epidemologi dari Universitas Indonesia
ini menjelaskan bahwa penularan virus Covid-19 jenis Omicron sangat cepat
tetapi 98 persen memiliki gejala ringan atau tanpa gejala.
Untuk itu dia menegaskan masyarakat untuk tetap mematuhi
protokol kesehatan secara konsisten.
Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Satgas
Covid-19 tetap mengupayakan penyebaran Covid-19 tidak menyebar luas kepada
masyarakat. Salah satu upaya adalah mempercepat vaksinasi dan melakukan tracing
kepada kasus dan orang terdekat untuk mendeteksi lebih awal.
"Kita upayakan percepatan vaksinasi. Kita lagi
mengupayakan vaksinasi kepada anak juga vaksinasi booster. Kalau melakukan pembatasan
menurut saya kita perlu pikirkan (dari sisi dampak) ekonominya," ujarnya.
Menurut dia, untuk kembali melakukan pembatasan, Satgas
Covid-19 Kabupaten Mimika mempertimbangkan 3 hal yakni, jangan sampai
masyarakat terpapar, jangan sampai masyarakat lapar dan jangan sampai ekonomi
terpapar.
"Jadi kita berharap ada kerjasama dari masyarakat untuk
tetap patuhi protokol kesehatan, jangan sampai peningkatan kasus memberikan
dampak buruk kepada masyarakat dan ekonomi," tutupnya. (Jefri Manehat)
0 komentar:
Posting Komentar