![]() |
Tampak plafon Asrama Pemkab Mimika di Manado yang sudah jebol. (Foto: Istimewa) |
SAPA (TIMIKA)-Kondisi asrama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara rusak parah sehingga sejumlah pelajar dan mahasiswa asal Mimika lebih memilih tinggal di kontrakan.
Hal ini diungkapkan Ketua Asrama Pemkab Mimika di Manado, Sofian Beanal saat dihubungi Salam Papua via WhatsApp, Selasa (29/3/2022).
Ia mengatakan seharusnya ada sekitar 20an pelajar dan mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut, namun kerena kondisinya sudah tidak layak sehingga tersisa 8 orang yang bertahan di asrama itu. "Teman-teman lain sudah keluar dari asrama dan tinggal di kontrakan," kata Sofian.
Ia mengatakan asrama tersebut telah rusak sejak Tahun 2017 lalu, pihak Bagian SDM Setda Mimika juga sudah berulang kali melakukan kunjung dan mendata semua kerusakan namun hingga saat ini belum ada perbaikan.
"Dari Bagian SDM sudah dua kali kunjungan, mereka sudah mengambil dokumentasi dan kami juga pernah kasih laporan secara tulisan maupun lisan. Janjinya mereka akan rehab pada Tahun 2021, tapi belum ada tanda-tanda sampai sekarang. Kondisi asrama juga semakin hancur," kata mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan di Universitas Sam Ratulangi ini.
![]() |
Jendela asrama Pemkab Mimika di Manado yang sudah rusak sehingga dipalang dengan bilahan bambu. (Foto: Istimewa) |
Sebagian plafon sudah rusak, atap juga jebol sehingga tampak terlihat bekas rembesan air hujan di plafon, dinding dan lantai.
Pintu jendela juga sudah rusak sehingga dipalang dengan bilahan bambu. Lantai asrama nampak kotor seperti tidak berpenghuni padahal gedung asrama cukup megah.
![]() |
Kondisi salah satu kamar di Asrama Pemkab Mimika di Manado yang sangat kotor. (Foto:Istimewa) |
"Jadi asrama di Manado, Semarang, Bandung, Jayapura, Manokwari itu sudah rusak tapi kerusakan paling parang memang di Manado," ujarnya.
Dia mengakui pihaknya sudah mengunjungi, mendata dan mendokumentasikan kondisi asrama-asrama tersebut dan berniat memperbaikinya, namun anggarannya tidak diakomodir tahun ini.
"Mahasiswa asal Mimika lebih banyak yang tinggal di kos atau kontrakan, justru mahasiswa dari daerah lain yang tinggal. Kita mau benahi itu setengah mati, karena dari awalnya sudah sembarangan biarkan mahasiswa daerah lain masuk tinggal," ungkapnya.
Pihaknya, lanjut dia akan melakukan pendataan ulang jumlah mahasiswa yang dibiayai oleh Pemkab Mimika dan penghuni asrama saat ini, sehingga asrama yang dibangun dengan anggaran sangat besar tersebut tidak mubazir begitu saja.
“Sementara ini kami dan pihak YPMAK sedang menyinkronkan data mahasiswa yang
dibiayai oleh Pemkab dan YPMAK agar tidak terjadi tumpang tindih,” kata Marthinus.
Editor: Yosefina
0 komentar:
Posting Komentar