![]() |
Situasi penutupan konferensi Gereja Kingmi Klasis Timika Utara oleh Wabup Mimika Johannes Rettob,S.Sos,M.M (ketiga dari kiri) (Foto:SAPA/Jefri) |
SAPA (TIMIKA) - Pelaksanaan konferensi ke-1 Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua Klasis Timika Utara yang digelar selama 3 hari sejak Kamis (5/5/2022) hingga Sabtu (7/5/2022) di Gereja Kingmi Jemaat Jerusalem Kwamki Narama ditutup secara resmi oleh Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, S.Sos,M.M.
Wabup John berharap melalui Konferensi ke-1 Gereja Kingmi
Klasis Timika Utara dengan tema "Berubah Untuk Menjadi Kuat" dapat
membawa kedamaian dan perubahan bagi Kwamki Narama yang lebih maju.
Pada kesempatan itu, Wabup John meminta agar masyarakat bergandengan
tangan menjaga dan memelihara Kwamki Narama dari konflik serta perang saudara yang
dapat merugikan masyarakat.
"Tidak boleh ada
lagi konflik dan perang saudara yang terjadi di Kwamki Narama. Melalui Konferensi
ini dapat menciptakan Kwamki Narama menjadi zona nyaman dan ujung tombak bagi
daerah lain," ujarnya, Sabtu (7/5/2022).
Untuk mewujudkan itu semua dibutuhkan komitmen dari semua
masyarakat Kwamki Narama. Ketika semua masyarakat Kwamki Narama memiliki satu
komitmen untuk membangun Kwamki Narama maka Pemerintah akan mendukung penuh
komitmen itu dan pastinya Kwamki Narama akan lebih maju.
"Selama ini Pemerintah kurang memperhatikan karena
selalu ada konflik dan perang yang terjadi. Beberapa kali pembangunan di Kwamki
Narama telah direncanakan oleh Pemerintah tapi pada akhirnya harus dialihkan ke
tempat lain karena Kwamki Narama yang kurang kondusif. Melalui Konferensi ini
kita berharap pelayanan kerohanian semakin lebih baik agar masyarakat yang ada
semakin dikuatkan imannya untuk membangun Kwamki Narama ke depan lebih
baik," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Klasis Timika Utara, Pendeta Lukas
Hagal dalam sambutannya mengatakan, melalui konferensi Klasis Timika Utara
dapat memulihkan umat Tuhan dan pelayanan di Klasis Timika Utara agar kerajaan
Allah dapat dibangun secara nyata di tengah- tengah masyarakat.
Dia juga berharap pembangunan di Kwamki Narama diperhatikan
oleh Pemerintah Kabupaten Mimika sehingga masyarakat di Kwamki Narama dapat
berkembang dan opini yang terbangun bahwa Kwamki Narama adalah daerah konflik
dapat dipatahkan.
"Sebagai orang tua dan sebagai wakil Allah, Pemerintah
harus melihat dan membangun Kwamki Narama. Di tengah pembangunan Mimika yang
begitu pesat Kwamki Narama sebagai mama di Kabupaten Mimika ini masih saja
menangis karena kurangnya perhatian Pemerintah," ujarnya.
Wartawan: Jefri Manehat
Editor: Jimmy R
0 komentar:
Posting Komentar