Translate

Semua Penumpang dan Pilot Susi Air PK BVM Rute Timika-Duma Selamat

Bagikan Bagikan
Proses evakuasi korban Pesawat
Susi Air PK BVM jenis pilatus
Rute Timika-Duma di Bandara
Internasional Mozes Kilangin Timika.
(Foto: Istimewa)
SALAM PAPU (TIMIKA)-Sebanyak tujuh orang yang ada di dalam pesawat Susi Air PC-06 PK BVM  Rute Timika, Kabupaten Mimika - Duma Kabupaten Paniai yang jatuh tadi pagi, Kamis (23/6/2022) sekira Pukul 06.00 WIT ditemukan selamat. 

Korban pesawat yang terdiri dari satu pilot dan enam penumpang dewasa dievakuasi menggunakan helikopter  caracal milik TNI AU HT-7202

Helikopter tersebut mendarat di Bandara Internasional Mozes Kilangin Timika sekira Pukul  11.30 WIB dari tempat kecelakaan.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Salam Papua dari pihak Lanud Yohanis Kapiyau Timika, kondisi pilot diindikasi patah tulang belakang, penumpang  dua orang tidak cedera, sementara empat penumpang lainnya ada yang patah kaki, patah tangan dan mengalami luka di kepala.

Sebanyak lima korban dievakuasi ke RSUD Mimika untuk penanganan lebih lanjut  dengan menggunakan ambulans milik PT Avco, Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Polres Mimika dan UPBU Timika.

Danlanud Yohanes Kapiyau Timika, Letkol Pnb Slamet Suhartono merasa bersyukur karena saat dievakuasi enam penumpang dan pilot dalam keadaan sadar.

Dari tujuh penumpang, ada dua orang yang tidak mau dievakuasi ke Timika karena merasa sehat, sehingga yang dievakuasi ke Timika hanya lima orang termasuk pilot.

“Kita bersyukur evakuasi bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. Kita evakuasi menggunakan satu unit heli caracal TNI AU dan ada juga pesawat milik PT Avco yang disiapkan. Evakuasi kurang dari satu jam, ada empat orang yang dievakuasi ke Timika. Kita utamakan keselamatan nyawa manusia, untuk evakuasi kotak hitam dilakukan tahap berikutnya.  Puji Tuhan saat dievakuasi mereka dalam kondisi sadar, meski ada yang mengalami luka cukup serius,” katanya. 

Sementara itu Pilot Helicopter Caracal EC 725 milik TNI AU, Mayor Pnb Adam Hardiman mengatakan, kondisi keamanan di wilayah Duma khususnya di lokasi jatuhnya pesawat relatif aman. Masyarakat juga sangat mendukung dan membatu dalam proses evakuasi. 

Kondisi geografis di Duma merupakan wilayah pegunungan dan lembah. Posisi jatuhnya pesawat pada koordinat 04°02'54.00"S/136°43'06.00"E, di lembah berdekatan dengan sungai. 

Jarak antara jatuhnya pesawat dan tempat evakuasinya para penumpang sekitar satu kilometer. 

Ditempat itu masyarakat sangat antusias memberikan tanda berupa asap dan mengibarkan  bendera merah putih, sebagai tanda lokasi pesawat evakuasi harus mendarat. 

“Jatuhnya pas di lembah dan cukup sempit. Namun kita ucapkan alhamdulillah dengan cuaca yang cukup baik sehingga kita bisa mengevakuasi. Luar biasanya masyarakat setempat sangat antusias mendukung proses evakuasi,” kata Adam.  

Kemudian Kepala Kantor SAR Timika, George Leo Mercy Randang menyampaikan, tim evakuasi khususnya dari Basarnas tentunya melakukan evakuasi sesuai tupoksi. 

“Saat pesawat evakuasi tiba, tim langsung mengambil para korban. Yang kita utamakan adalah bagaimana melakukan pertolongan pertama bagi para penumpang. Puji Tuhan dalam durasi yang tidak lama, para korban sudah tiba di Bandara Timika dan langsung dilarikan ke RSUD,” kata George. 

Dikatakan untuk mengetahui kronologis kejadian harus dipastikan setelah kotak hitam bisa diambil dari badan pesawat, kemudian ditentukan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam upaya lanjutan. 

Berikut, Kepala Cabang Airnav Timika, Andi Nurwansyah menjelaskan pesawat tersebut mengalami insiden saat hendak kembali dari Duma ke Timika. 

Menurut Andi, pihaknya tidak menerima informasi terakhir saat  pesawat hendak kembali ke Timika atau sebelum kejadian karena di Duma tidak ada personel yang bertugas.

“Pagi ini kita sudah layani sesuai prosedur yang ditetapkan dengan rute dari  Timika ke Duma, akan tetapi kemudian mengalami insiden saat kembali dari Duma ke Timika,” jelasnya. 

Untuk diketahui satu pilot dan enam orang penumpang pesawat tersebut bernama Kapten Doyle Peter, Lukas Dimpau, Seruwarkus Diabelu, Leo Pimpiau, Philipus Dimpau, Ficken Dimpau dan Melina Dimpau.

Wartawan/Editor: Yosefina/Acik

Bagikan ke Google Plus Bagikan ke WhatsApp

0 komentar:

Posting Komentar