SALAM PAPUA (TIMIKA) - Politeknik Amamapare Timika, mewisuda 35 lulusannya dalam Rapat Senat Terbuka Wisuda ke-X Program Diploma III (D3) Tahun Akademik 2021/2022 di Ballroom Hotel 66 Cenderawasih Timika, Papua, Sabtu sore (9/7/2022).
Adapun 35 mahasiswa-mahasiswi yang diwisuda ini terdiri dari
4 Program Studi (Prodi) yakni 15 orang dari Prodi D3 Teknik Mesin, 5 orang dari
Prodi D3 Teknik Sipil, 8 orang dari Prodi D3 Teknik Listrik, dan 7 orang dari
Prodi D3 Teknik Pertambangan.
Direktur Politeknik Amamapare Timika, Ir.Herman Dumatubun,
S.T,M.T dalam laporannya menyampaikan bahwa pada wisuda tahun 2022 ini,
Politeknik Amamapare Timika yang merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi vokasi
berbasis teknologi terapan di Kabupaten Mimika ini telah memasuki usia ke 20
tahun dan telah meluluskan 468 mahasiswa-mahasiswi yang telah bekerja, serta
telah mempunyai tenaga dosen bergelar Magister (S2) sebanyak 26 orang. Di samping
itu, pada bulan Agustus tahun 2022 ini, Politeknik Amamapare Timika telah
membuka Program Studi baru yakni Prodi Teknologi Rekayasa Internet untuk
program Sarjana Terapan (S1 Terapan), yang merupakan Prodi satu-satunya di
Tanah Papua.
Herman mengatakan, dalam kurun waktu 20 tahun Politeknik
Amamapare Timika telah menapaki kakinya di Kabupaten Mimika, ada banyak peluang
dan tantangan yang dihadapi, seperti di antaranya ada 40 mahasiswa-mahasiswi
orang asli Papua (OAP) asal 7 suku di Kabupaten Mimika yang terkendala dengan
pembiayaan studinya, namun dirinya mengambil kebijakan untuk tetap meneruskan
studi mereka demi sebuah komitmen menumbuhkembangkan SDM OAP di tanah Amungsa
bumi Kamoro ini.
“Pada wisuda ke-X tahun ini adalah juga tahun ke-20
Politeknik Amamapare Timika berada di Kabupaten Mimika. Ada berbagai kendala
yang kami hadapi tapi kami terus melangkah maju untuk sebuah komitmen
mengembangkan SDM di tanah ini. Selain 40 mahasiswa-mahasiswi 7 suku yang
terkendala biaya studinya, kami juga membiayai dengan dana sendiri studi lanjut
9 tenaga dosen kami ke tingkat Magister (S2), yang mana saat ini tinggal 4
dosen yang sedang pada tahap penyelesaian studinya serta 5 dosen yang lain
telah selesai dan telah kembali mengabdi di kampus,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap ada perhatian khusus dari Pemkab Mimika
serta pihak dunia usaha dan dunia industri (DUDI) di Kabupaten Mimika bagi
pengembangan ke depan kampus ini. Dia juga berterima kasih kepada pihak Pemkab
Mimika yang pada tahun 2022 ini telah memberikan dana hibah kepada Politeknik
Amamapare Timika dan sekaligus berharap bantuan tersebut akan terus berlanjut
di tahun-tahun berikutnya.
“Kami telah menetapkan kembali Rencana Strategis kampus
untuk 20 tahun ke depan hingga tahun 2042 dengan mengacu pada visi Politeknik
Amamapare Timika yakni ‘Menjadi Politeknik yang Bermutu dan Terampil dalam
Bidang Teknologi Terapan di Tanah Papua’. Adapun arah kerja kami untuk jangka
pendek dalam 5 tahun ke depan adalah konsolidasi Tri-Dharma Perguruan Tinggi,
Tata Kelola, SDM dan Kerjasama. Untuk itu kami berharap pihak pemerintah dan
DUDI dapat mendukung kami khususnya di bidang kerjasama agar kami mampu secara
konsisten menciptakan SDM di Kabupaten Mimika yang tercinta ini, yang bermutu
dan siap pakai di dunia kerja. Prinsipnya, dari kita untuk kita, darah tanah
ini untuk mengembangkan tanah Papua khususnya Kabupaten ini,” tutur Herman.

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XIV Papua dan Papua Barat, Dr. Suriel Semuel Mofu,S.Pd,M.Ed,TEFL,M.Phil (Oxon) dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati.
Ia meyakini 35 lulusan Politeknik Amamapare Timika ini bisa
mendapatkan pekerjaan dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri karena ijazah mereka memiliki
identitas ijazah nasional.
“Ijazah mereka diakui di Republik Indonesia sehingga bisa
bekerja baik di dalam maupun di luar negeri, karena status legal Politeknik
Amamapare Timika ini benar-benar sehat, berkualitas dan memiliki izin
menyelenggarakan Pendidikan Tinggi di Kabupaten Mimika,” ujarnya.
Salah satu putra terbaik orang asli Papua yang menamatkan
studi Doktornya (S3) di Oxford University Inggris pada tahun 2009 silam ini berpesan
kepada wisudawan dan wisudawati agar mempunyai inspirasi, mengelola perhatian, melakukan
tindakan-tindakan nyata dan menjaga kualitas.
“Dengan empat hal yakni get inspiration, pay attention, do
action, dan quality, mereka dapat melakulan apa saja yang mereka inginkan,” tuturnya.
Sosok orang nomor 1 yang memimpin perguruan tinggi di bawah
Kemdikbudristek, yakni 5 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 71 Perguruan Tinggi
Swasta (PTS) di Tanah Papua ini berharap adanya perhatian lebih dan kerjasama dari
Pemerintah Daerah serta dunia usaha dan dunia industri agar setiap perguruan
tinggi ini dapat menciptakan lulusan yang berkualitas dan siap pakai di dunia
kerja, khususnya di Tanah Papua.
![]() |
Foto bersama dengan pimpinan Perguruan Tinggi di Timika |
![]() |
Foto bersama dengan dosen dan staf Politeknik Amamapare serta tamu undangan |
Suriel dalam sambutannya bahkan mengatakan bahwa Politeknik Amamapare Timika merupakan satu dari beberapa "juruselamat" Pendidikan Tinggi di Tanah Papua khususnya di Kabupaten Mimika yang mewisuda lulusannya.
Alasan mendasar dirinya mengatakan sebagai "juruselamat", karena pada umumnya PTS-PTS di Tanah Papua dapat tetap meneruskan mahasiswa dan mahasiswinya untuk kuliah bahkan sampai diwisuda walaupun uang kuliahnya (SPP) masih hutang.
"Mengapa saya mengatakan demikian? Saya mantan Rektor Universitas Papua (Unipa) Manokwari (dulunya adalah Faperta Universitas Cenderawasih) tahun 2011-2015. Itu kalau mahasiswa Unipa atau Uncen tidak bayar SPP, tidak ada cerita, tara (tidak, Red)) bisa kuliah dan mereka harus cuti semester. Nah, Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Tanah Papua, jika mahasiswanya tara bisa bayar SPP, masih bisa kuliah, bahkan ada yang sampai wisuda masih bon (hutang, Red). Tadi saya dengar laporan dari Direktur Politeknik Amamapare Timika bahwa ada 40 mahasiswa 7 suku di Kabupaten Mimika ini, dong (mereka, Red) bon. Selaku Kepala LLDikti XIV Papua-Papua Barat, saya sedih sekali mendengar di Mimika ini ada 40 anak suku asli Papua yang bon SPP-nya. Namun bukan di Politeknik Amamapare Timika saja yang mahasiswanya banyak bon, tapi dari 81.355 mahasiswa di Perguruan Tinggi Swasta di seluruh Tanah Papua yang tercatat di Pangkalan Data Perguruan Tinggi, yang kuliah hanya 7.563 mahasiswa (9,3%) dan 73.792 mahasiswa (90,7%) tidak kuliah karena terkendala tidak dapat membayar SPP. Itulah sebabnya saya katakan PTS-PTS adalah “juruselamat” Pendidikan Tinggi di Tanah Papua, karena walaupun mereka tra bisa bayar SPP, mereka masih tetap bisa kuliah, bahkan sampai bisa dengan bangga memakai toga di saat wisuda. Harus ada intervensi pemerintah daerah, perusahaan-perusahaan swasta, atau siapa saja terhadap kelemahan pembiayaan Pendidikan Tinggi oleh masyarakat. Terima kasih buat Direktur Politeknik Amamapare Timika, saya bangga dengan saya pu adik satu ini. Tolong urus yang 40 anak itu, kasih tunjuk bahwa kita bisa menghasilkan (meluluskan) mereka," tegasnya.
Sedangkan Bupati Mimika, Dr.(Cand).Eltinus Omaleng,S.E,M.H dalam sambutannya yang diwakili Staf Ahli Bupati bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Stefanus Timang,S.Sos,M.Si mengucapkan selamat kepada 35 wisudawan dan wisudawati serta berterima kasih kepada pihak Politeknik Amamapare Timika yang telah mendidik generasi di Kabupaten Mimika.
“Semoga ke depannya lulusan Politeknik Amamapare Timika ini
lebih sukses. Saya berharap para lulusan dapat menjadi pelopor-pelopor muda yang
berprestasi dan menciptakan inovasi-inovasi yang bisa membangun kesejahteraan
masyarakat di Kabupaten Mimika,” harapnya.
Pantauan Salam Papua, acara wisuda ini dihadiri juga oleh
pimpinan dari sejumlah perguruan tinggi di Timika, pihak industri di Timika dan
keluarga wisudawan-wisudawati. Sedangkan doa dipimpin oleh Pdt. Filemon Foisa,S.Si dari klasis gereja GKI di Mimika.
Wartawan: Yosefina
Editor: Jimmy R
0 komentar:
Posting Komentar