![]() |
Situasi lalulintas di Timika (Foto:salampapua.com/Acik) |
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Maraknya kendaraan roda dua yang melintas dan parkir di atas trotoar serta kendaraan roda empat yang parkir hingga di badan jalan tentunya menjadikan kota Timika terlihat semakin tidak elok.
Menanggapi fakta ini, Kepala Satuan Lalu Lintas
(Kasatlantas) Polres Mimika, Iptu Devrizal menilai bahwa hal itu lantaran belum
adanya kesadaran masyarakat tentang fungsi trotoar.
Padahal menurut Devrizal, sesuai UU lalu lintas, trotoar itu
untuk pejalan kaki bukan untuk dilintasi atau menjadi tempat parkir kendaraan.
“Ini akibat dari masih banyak masyarakat yang tidak sadar
dengan aturan lalu lintas, padahal bagian-bagiannya sudah ada, baik badan
jalan, trotoar, median jalan serta traffic light. Masyarakat tidak tahu fungsi
trotoar makanya seenaknya parkirkan kendaraan di atas trotoar,” ungkapnya,
Kamis (28/7/2022).
Masih banyak yang tanpa berpikir panjang sengaja parkir di
badan jalan. Ada juga karena di tempat usaha tertentu tidak disediakan lahan
parkir, sehingga kendaraan pekerja ataupun pengunjung terpaksa parkir di badan
jalan.
“Kami akan berkoordinasi bersama Dishub agar bisa
bersama-sama mengimbau warga yang parkir atau melintas di trotoar,” katanya.
Disampaikan ada juga masyarakat yang berani melawan arus di
beberapa titik, karena lokasi tempat tinggal mereka dakat dari putaran.
Salah satu contoh warga yang berdomisili di jalan
Cendrawasih, Gang Kelimutu yang datang dari arah Diana Mall, kebanyakan lebih
memilih menyeberang di putaran depan Emerald Hotel daripada harus berputar di
Bundaran Petrosea. Sehingga selain melawan arus, mereka juga melintasi
kendaraannya di atas trotoar. Padahal itu tidak diperbolehkan, karena sangat fatal bagi pengemudi itu sendiri.
Dalam hal ini, analisis aturan Lalulintas tidak dibuat kesepakatan
dengan pemilik tempat usaha atau hal lainnya, tanpa melihat dampak lalulintas.
Di situ pentingnya koordinasi antar semua pihak terkait agar lalulintas bisa
tertib dan aman serta indah dilihat.
“Di situ yang
harusnya Dishub buatkan rekayasa lalulintas. Kalau memang di titik itu rawan
lawan arus, maka ditutup saja. Itu juga butuh kesadaran masyarakat itu sendiri,
karena yang namanya manusia itu kebanyakan mau cari enak tapi tidak mau
memikirkan keselamatan diri,” tegasnya.
Wartawan: Acik
Editor: Jimmy R
0 komentar:
Posting Komentar