![]() |
Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge (baju batik) saat melayat salah satu korban meninggal dunia di rumah duka di Nawaripi Timika (Foto:salampapua.com) |
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Pendeta Elias Erbaye yang merupakan Orang Asli Papua (OAP) dan tewas bersama 9 orang lainnya dalam insiden penembakan oleh KKB di Nonggolait, Kabupaten Nduga, Sabtu (16/7/2022), dimakamkan di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.
Pj Bupati Nduga, Namia Gwijangge mengatakan bahwa peristiwa
penembakan itu sangat di luar dugaan masyarakat Nduga yang sementara
menjalankan aktivitas, baik yang berdagang, karyawan kapal dan profesi lainnya.
Peristiwa tidak terduga itu mengakibatkan 12 warganya menjadi korban, hingga 10 di antaranya meninggal
dunia.
Dirinya menyampaikan, atas nama pemerintah dan seluruh
masyarakat Kabupaten Nduga turut berbelasungkawa yang sangat mendalam atas adanya
korban jiwa yang terjadi. Jiwa 10 orang ini sangat mahal, karena tanpa masalah
mereka harus kehilangan nyawa. Padahal, para korban ini datang ke Nduga untuk
mencari nafkah dan membantu membangun bersama pemerintah di Nduga.
Disampaikan juga, atas nama pemerintah Kabupaten Nduga, ia
menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga dari
12 orang yang menjadi korban, baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami
luka dan dirawat di IGD RSUD Mimika.
“Tuhan tidak menginginkan itu. Tuhan tidak menginginkan
menghilangkan nyawa sesama dengan tanpa ada masalah. Orang Nduga itu sudah menerima injil. Kenapa masih terus melakukan hal seperti
itu? Saya harap tidak boleh terulang
lagi,” katanya, Minggu (17/7/2022).
Lebih lanjut disampaikan bahwa dirinya telah melayat ke rumah
duka salah satu korban tewas di Jalan Yos Sudarso, Gang Papua I, Nawaripi,
Kabupaten Mimika. Jenazah atas nama Alex Fawawan tersebut akan dimakamkan di
Timika, sedangkan 8 jenazah lainnya telah diberangkatkan ke kampung halaman
masing-masing yakni ke NTT, Sulawesi dan Medan, menggunakan maskapai penerbangan
Batik Air dan Lion Air.
“Sungguh kasihan, para korban ini merupakan masyarakat kita.
Saya merasa sangat kesal dan kecewa atas kejadian itu. Musibah ini sama sekali
tidak terduga,” tegasnya.
Di sisi lain, Pj Bupati yang belum lama dilantik ini mengaku
berupaya untuk menunjukan kinerja bagi kemajuan di Nduga, dari sisi
perekonomian masyarakat, penerangan, air bersih, kesehatan dan bidang lainnya.
Dia mengaku bahwa Pemkab Nduga terus bekerjasama dengan
semua kesatuan dan mengambil langkah-langkah guna melindungi masyarakat Nduga.
“Kita mau semua masyarakat kita yang ada di Nduga bebas
menjalankan aktivitasnya. Makanya kita mau tetap melakukan upaya-upaya
pengamanan dan perlindungan. Dalam waktu dekat kami akan ambil langkah,”
ujarnya.
Soal adanya isu atau teror terkait masyarakat Nusantara
disuruh keluar dari Nduga, menurutnya sangat tidak benar. Sebab, sebagai anak
bangsa dan sesama umat Tuhan tidak dibenarkan memilih-milih hidup berdampingan
dengan siapa pun.
“Isu itu tidak benar. Kita harus hidup bersama dan saling
berbagi pengalaman atau ilmu guna kemajuan bersama,” tuturnya.
Wartawan: Acik
Editor: Jimmy R
0 komentar:
Posting Komentar