![]() |
Aliansi Honorer Kabupaten Mimika saat berunjuk rasa di Kantor BKPSDM (Foto:salampapua.com/Jefri) |
SALAM PAPUA (TIMIKA) - Aliansi Honorer Kabupaten Mimika kecewa lantaran tidak ditemui Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Mimika, Ananias Faot saat berunjuk rasa di Depan Kantor salah satu OPD Pemkab Mimika tersebut di jalan poros Sp5, Timika, Senin (1/8/2022).
Ratusan honorer yang dikoordinir Edo Soway ini hanya ditemui
pihak Kepolisian dan Yohanes Kemong selaku Juru Bicara (Jubir) Bupati Mimika. Padahal
diketahui Kepala BKPSDM Mimika berada di Kantor namun enggan bertemu honorer.
Menurut Edo Soway, Kepala BKPSDM Mimika tidak menunjukkan
etiket yang baik. Seharusnya Kepala BKPSDM keluar dan menyampaikan sejauhmana
proses dan kelanjutan dari tuntutan Honorer dari hasil tatap muka antara
aliansi Honorer dan Kepala BKPSDM beberapa waktu lalu di Kantor tersebut.
"Beliau yang kami anggap sebagai orang tua kami tidak
merespon kami dengan bagus. Seharusnya beliau bisa keluar dan menyampaikan
secara baik kepada kami terkait alasannya dan sejauhmana respon Pemerintah
terhadap tuntutan Honorer Mimika, tapi hanya polisi yang keluar seolah-olah
kami ini penjahat atau pencuri. Kalau beliau keluar kami hanya ingin bertanya
sebagai orang tua dan anak. Kami datang untuk meminta penjelasan Kepala BKPSDM
sebagai orang tua bukan bertemu Polisi," tegas Edo penuh kekecewaan.
Dalam unjuk rasa ini, Aliansi Honorer kembali menuntut
BKPSDM secara transparan menyampaikan 600 nama yang diakomodir dalam
pengangkatan CPNS.
"Kami hanya minta transparansi Pemerintah melalui
BKPSDM. Tolong sampaikan secara terbuka ke publik nama-nama yang diakomodir
dalam pengangkatan itu biar kita semua tahu. Kenapa juga disembunyikan, kenapa
datanya tidak ditempel sehingga semua orang tahu? kalau tidak terbuka begini
kita sudah pastikan ada sesuatu yang disembunyikan," kata Edo.
Aliansi menduga banyaknya honorer siluman yang terakomodir
dalam pengangkatan CPNS formasi 600 itu merupakan orang-orang terdekat pejabat
di Mimika. Selain keluarga pejabat, Aliansi juga menduga adanya honorer siluman
yang diakomodir juga memberikan fulus (uang) kepada sejumlah pejabat.
"Kami menduga selain berasal dari keluarga pejabat,
honorer siluman yang diakomodir mungkin juga ada yang membayar ke pejabat sehingga
diakomodir," ungkap Edo.
Sebelumnya Bupati Mimika Eltinus Omaleng,S.E,M.H telah
menyampaikan bahwa akan melakukan verifikasi ulang terkait 600 nama yang diduga
mengakomodir honorer siluman, namun aliansi meminta tindakan nyata dari Bupati
selaku pimpinan daerah bukan sekedar kata-kata.
"Kami sangat berterimakasih kepada Bupati Mimika yang
akan melakukan verifikasi ulang 600 nama tersebut, tapi kami minta jangan hanya
sebatas kata-kata. Kalau mau verifikasi ulang kami (Aliansi) punya data yang
lengkap terkait kejanggalan yang terjadi," ujarnya.
Kepala BKPSDM, Ananias Faot ketika dikonfirmasi mengatakan
bahwa ia pernah menyampaikan masalah tersebut kepada Honorer yang tergabung
dalam Aliansi Honorer Mimika. Soal keputusan itu merupakan wewenang Bupati
Mimika Eltinus Omaleng selaku pimpinan daerah.
Wartawan: Jefri Manehat
Editor: Jimmy
0 komentar:
Posting Komentar